Minggu, 05 Juni 2022

SORONG, WAIT FOR ME


 KEBERANGKATAN

21 Agustus 2015 adalah langkah awal untuk menuju tempat pengabdian nun jauh di timur sana, Tanah Papua mutiara hitam di sebut orang. Barat hingga timur Indonesia, kisah yang tidak pernah terbayangkan sedikit pun dalam pikiran Ku.  Perjalanan yang sangat jauh, menantang dan tak terduga selama ini. Persiapan sudah selesai sehari sebelum keberangkatan telah pamit ke keluarga, ayah, ibu dan saudara lainnya. Tak ada air mata, tak ada kata sedih yang tampak dari luar tapi jauh di dalam hati sangat sedih. Dengan bismillah Ku awali semua perjuangan agar bahagia dan sukses di masa depan, an Ku jalani dengan ikhlas , sepenuh hati

Pukul 13.30 WIB , di Bandara Internasional Minangkabau sudah terlihat rekan seperjuangan buat tujuan Kabupaten Sorong Papua Barat. Semua diantar oleh keluarga masing – masing dan dilepas dengan rasa haru, haru karena akan berpisah satu tahun lamanya. Penerbangan menuju Jakarta pukul 16.50 WIB, mendarat pukul 18.20 WIB. Selama proses penerbangan keindahan alam Indonesia terlihat sangat menakjubkan dari pesawat. Semua hal tampak kecil, ada yang hijau dan biru. Awan – awan berjejer dengan rapi laksana lautan dan istana yang putih bersih begitu memanjakan mata yang memandang. Sejenak terkenang keluarga yang ditinggalkan, tak terasa mata terasa basah, sedih. Sungguh penerbangan yang mengesankan karean kali ini pengalaman pertama kali naik pesawat, hehe dan Taraaa langsung ke ujung Indonesia bagian timur. Pelayanan di pesawat pun menyenangkan dan dikelilingi oleh teman yang pengertian dan perhatian.

Magrib, waktu dimana pesawat mendarat di bandara Soekarno Hatta, semua turun dan langsung cek-in untuk penerbangan selanjutnya yakni Makasar. Sembari menunggu Kami istirahat dan terlebih dahulu menunaikan ibadah shalat magrib. Wajah – wajah letih pun tampak namun tak memudarkan niat yang sudah kuat sejak awal, rasa lelah letih tiada artinya lagi. Lanjut perjalanan, tengah malam waktu Indonesia tengah mendarat di Bandara Sultan Hasanudin. Bandara ini bersih, tertata rapi , susunan interiornya sungguh indah. Proses cek-in sedikit terganggu karena Kami pergi ke tempat yang bukan transit, maklum belum tahu.

Penerbangan ke Bandara DEO Sorong Kami di bagi menjadi dua kelompok karena pesawat rute Sorong ukurannya kecil sehingga tidak bisa membawa Kami sekali trip. Saya mendapat jadwal pukul 03.00 WITa dan kelompok lain pukul 05.00 WITA tanggal 22 Agustus. Jeda hingga waktu keberangkatan di manfaatkan untuk istirahat dan beberapa orang tertidur.

Bagaimana kelanjutannya?Next ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...