KEBERANGKATAN
21 Agustus 2015
adalah langkah awal untuk menuju tempat pengabdian nun jauh di timur sana,
Tanah Papua mutiara hitam di sebut orang. Barat hingga timur Indonesia, kisah
yang tidak pernah terbayangkan sedikit pun dalam pikiran Ku. Perjalanan yang sangat jauh, menantang dan tak
terduga selama ini. Persiapan sudah selesai sehari sebelum keberangkatan telah
pamit ke keluarga, ayah, ibu dan saudara lainnya. Tak ada air mata, tak ada
kata sedih yang tampak dari luar tapi jauh di dalam hati sangat sedih. Dengan bismillah
Ku awali semua perjuangan agar bahagia dan sukses di masa depan, an Ku jalani
dengan ikhlas , sepenuh hati
Magrib, waktu
dimana pesawat mendarat di bandara Soekarno Hatta, semua turun dan langsung
cek-in untuk penerbangan selanjutnya yakni Makasar. Sembari menunggu Kami
istirahat dan terlebih dahulu menunaikan ibadah shalat magrib. Wajah – wajah letih
pun tampak namun tak memudarkan niat yang sudah kuat sejak awal, rasa lelah
letih tiada artinya lagi. Lanjut perjalanan, tengah malam waktu Indonesia tengah
mendarat di Bandara Sultan Hasanudin. Bandara ini bersih, tertata rapi ,
susunan interiornya sungguh indah. Proses cek-in sedikit terganggu karena Kami
pergi ke tempat yang bukan transit, maklum belum tahu.
Penerbangan ke
Bandara DEO Sorong Kami di bagi menjadi dua kelompok karena pesawat rute Sorong
ukurannya kecil sehingga tidak bisa membawa Kami sekali trip. Saya mendapat
jadwal pukul 03.00 WITa dan kelompok lain pukul 05.00 WITA tanggal 22 Agustus. Jeda
hingga waktu keberangkatan di manfaatkan untuk istirahat dan beberapa orang
tertidur.
Bagaimana
kelanjutannya?Next ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar