Langit memang tak pernah mengecewakan pemujanya. Pagi, siang, sore dan malam selalu ada hal indah untuk dinikmati. Hujan dan panas pun memberikan nikmat tiada tara yang tak dapat dibalas. Kali ini kisah tentang betapa ku terpesona oleh keindahan langit Papua. Menginjakkan kaki ditanah tempat matahari terbenam membuatku terpaku pada berbedanya siluet indahnya alam.
Suatu sore sudah di sekretariat yang di sediakan dinas, cerita detailnya nanti ya. Aku bersama Rizka, Bg Gung, Bg Jon dan Bg Sat kehabisan bahan untuk masak dan beberapa keperluan di dapur. Kami berjalan kaki ke arah belakang sekre seperti yang di tunjukkan oleh warga , toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Selayar namanya. "Dekat saja mo, lurus sini habis tu belok kanan, di ujung jalan" Begitu penjelasan rute.
Berjalanlah dengan santai namun toko tak kunjung tampak. Setelah tikungan seudah lumayan jauh, jalanan setapak yang penuh dengan debu beterbangan. Sisi kiri jalan hamparan sawah luas membentang dipenuhi padi menguning keemasan. Matahari perlahan turun disisi barat, memenuhi bumi dengan sinar cerahnya. Memberikan manfaat bagi setiap makhluk dunia.
Sembari menikmati keindahan suasana jalanan, terus melangkah jauh ke ujung jalan selanjutnya. Sekilas toko yang akan dikunjungi tidak terlihat. Posisinya tepat berada di tikungan ujung jalan dan tertutup pohon. Matahari hampir menuju peraduannya, tak bisa kuberpaling dari magnet pesona senja itu.
Di urungkan sejenak langkah kaki, berhenti memandang cahaya mahal yang jarang di temukan di Sumbar sana. Bukan berarti tidak ada sunset, bukan berarti tidak menikmati tampilandi kampung halaman. Langit Papua terasa rendah, ukuran pusat tata surya lebih besar, sangat indah. Hamparan sawah di terpa belaian sinar, tidak bisa di jelaskan dengan kata. Anugerah Tuhan yang tidak akan bisa di beli dan di bayar berapapun. Alhamdulillah.
Foto adalah suatu keharusan, setiap momen di abadikan menjadi kenangan suatu saat nanti saat tak di sini lagi. Sangat bersyukur bisa sampai dibagian timur indonesia secara gratis dan penuh mutiara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar