Di sela kesibukan mengatasi deadline yang memburu, mencoba kembali fokus menyimak pelatihan menulis ini. 06 Juni 2022, di pandu oleh Pak Dail dan narasumber Prof. Dr. Ngainun Naim pada pertemuan kesembilan. Pertemuan di buka dengan ucapan terima kasih kepada Om Jay dan kata selamat buat beliau untuk sidang desertasi terbuka. Semoga lancar dan berkah Om. Bagi yang mau mengikuti bisa pada link berikut : https://us06web.zoom.us/j/82600706814?pwd=RzROdHpSNHVISGE0ZTY4OHNDTExKdz09.
Mari kita masuk ke materi :
MENULIS ITU MUDAH?
Persyaratan bisa mengatakan menulis itu mudah adalah :
- Bisa membaca
Membaca sebagai KEMAMPUAN, pasti semua orang bisa.
tapi membaca sebagai KEBIASAAN, itu yang harus dibiasakan..
Cara membiasakan membaca
- Sekali membaca cukup 10-15 menit.
- renungkan.
- Catat jika ada di rasa penting
- berikanlah kesimpulan setealh di renungkan
- kumpulan catatan itu kalau sudah terkumpul bisa menjadi modal untuk membuat resensi
- Praktik Menulis
Menulis itu dunia praktik. Jika ingin menulis maka ya tulis. Segerakan menulis jika ada ide. Kenapa? Jangan berpikir tulisan kita kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada MOMENTUM. Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama akan semakin hilang.
- Tahu Apa yang Di tulis
Maka tulislah kegiatan harian, perjalanan, pengalaman sendiri karena mudah berdsarkan apa yang kita rasakan sendiri. Mencurahkan perasaan dan emosi yang di alami
- Nikmati Proses Menulis
Apapun kalau di nikmati akan terasa mudah
- Ngemil
Siapkan amunisi untuk menulis dan buat suasana senyaman mungkin.
Seperti biasa pertanyaan akan menyerbu narasumber.
P1 : Nur Jannah
Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik untuk menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya bisa jaga kesehatan juga.
Jawab :
Baik Bu Nur Jannah. Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah capek. Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba.
P2 : Hurrotul mardiyah
Dari 5 syarat itu. Pertanyaan saya : bagaimana Menjadikan menulis itu sebagai habit dan budaya harian?
JAwab ;
Bu Hurrotul Mardiyah: dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa.
Jadi intinya, nikmatilah setiap alur kehdupan yang kita jalani. Catat setiap momen yang ada. Biasakan menulisnya.
See You Next.
Semangat sampai akhir ya
BalasHapusMari kita tetap menulis,dibaca ataupun tida dibaca orang tak menjadi masalah karena sebaik-baik nya tulisan pasti ada yg tidak suka dan sejelek- jeleknya tulisan pasti ada yang suka. semangaaat
BalasHapusMenikmati dengan mengikat semu momen yang ada menjadi karya tulis. Semangat kakak kuu
BalasHapusMantap Uni, semoga nanti kita sama2 istiomah menulis dan jdi sebuah buku.
BalasHapusNikmati proses hidup kita, mksh atas motivasinya lewat resume bunda
BalasHapusMenarik dan informatif resumnya, pokoke mantul...
BalasHapus