Tetesan air hujan kembali membasahi bumi, mendinginkan cuaca yang panas, meredam emosi yang mendalam. Dingin mulai terasa menusuk tulang, hembusan angin pelan menyusup melalui cela ventilasi yang tak tertutup. Kenbali kelas belajar menulis pertemuan ke-14 menghampiri, notifikasi di handphone pun mulai bersahut.
Pertemuan kali ini dipandu oleh Ibu Lely Suryani yang sangat energik dan penuh semangat. Narasumber yang akan memberikan materi dan informasi malam ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. Beliau adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yangmendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Beliau telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan bukunya telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Sharing awal dari Ibu Musiin tentang menulis adalah
Ketakutan di rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
- Takut tidak ada yang membaca.
- Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
- Merasa karya orang lain lebih bagus.
Menulis menjadi momok yang menakutkan karena harus menghasilkan dan harus mengeluarkan ide. Akhirnya singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari dalam diri sendiri. Beliau awalnya minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.
Sungguh pencapaian yang luar biasa ya. Bisa mengalahkan diri sendiri untuk terus berjuang dan berkarya hingga menjadi kebiasaan yang menguntungkan. Semoga kita suatu saat seperti beliau dengan jembatan pelatihan menulis ini. Amin.
Ayo kita masuk pada materi yang dibahas.
Menulislah sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Kita semua memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir.
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena menulis sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS. Sebelum menulis buku, harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.
Lalu bagaimana jika ingin menulis nonfiksi?Seperti apa cerita atau buku nonfiksi tersebut?
Pola penulisan nonfiksi
- Pola Hierarkis
Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
- Pola Prosedural
Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
- Pola Klaster
Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara
Proses penulisan buku nonfiksi :
- Pratulis
- Menentukan tema
- Menemukan ide
- Merencanakan jenis tulisan
- Mengumpulkan bahan tulisan
- Bertukar pikiran
- Menyusun daftar
- Meriset
- Membuat Mind Mapping
- Menyusun kerangka
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, diantaranya
- Pengalaman pribadi
- Pengalaman orang lain
- Berita di media massa
- Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
- Imajinasi
- Mengamati lingkungan
- Perenungan
- Membaca buku
- Survey
- Wawancara
- Menulis Draf
- Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
- Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
- Merevisi Draf
- Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
- Memeriksa gambaran besar dari naskah.
- Menyunting Naskah
Dalam menyunting naskah, ada hal yang harus diperhatikan sesuai KBBI dan PUEBI
1. Ejaan2. Tata bahasa3. Diksi4. Data dan fakta5. Legalitas dan norma
- Menerbitkan
Untuk menerbitkan buku tentunya kita harus mempunyai kontak dari penerbit, mengetahui semua prosedurnya dan tentunya biasa yang akan di keluarkan.
Berikut kendala umum dalam menulis :
- Hambatan waktu
- Hambatan kreativitas
- Hambatan teknis
- Hambatan tujuan
- Hambatan psikologis
Jika kita sudah menemukan alasan terkuat untuk apa menulis maka semua hambatan akan ditemukan jalan keluarnya. Tidak apa terkena Writer's Block, segera cari jalan keluarnya, jalan-jalan contonya, hehe.
Motivasi dari Bu Musiin nih,
Tetaplah setia dengan pilihan dan terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan kita menjadi inspirasi orang lain.
Dari hasil diskusi ada beberapa hal yang penting diantanya :
Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada
Jenis Buku Non Fiksi
1. Buku Catatan Pelajaran2. Buku Teks3. Buku Pelajaran4. Buku Motivasi5. Buku Filsafat6. Buku Sains Populer7. Kamus8. Ensiklopedia9. Biografi10. Memoar
Wah, begitu banyak info malam ini, terima kasih Bu.
Luar biasa keren resumenya
BalasHapusWah...luar biasa mantul parkutul...
BalasHapusResumenya lengkap Bu. Mantap.
BalasHapusKeren... mantul resumenya bun...
BalasHapusRapi resumenya.
BalasHapusKeyennn... lanjutkan 😉
BalasHapus