Tampilkan postingan dengan label Pembatik 2022. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembatik 2022. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Oktober 2022

Webinar Kolaborasi

 Berbagi dan berkolaborasi memberikan pengalaman yang tidak akan dilupakan. 







Sosialisasi

Pemanfaatan Akun Belajar.id, Portal Rumah Belajar dan Canva for Education


Akun belajar.id tidak hanya bermanfaat lebih untuk peserta didik namun sangat besar manfaatnya bagi guru. Pendidik di SMA Negeri 1 Tiumang telah memiliki akun belajar.id seluruhnya dan juga telah aktif namun belum banyak yang menggunakan manfaat akun tersebut dalam pembelajaran. Untuk itu sosialisasi ini terjadi agar akun yang tersedia tidak diam dalam sia-sia.

Kegiatan ini berlangsung pada siang hari saat jam pulang akan tiba. Para guru dengan semangat mengikuti penjelasan bagaimana fitur portal rumah belajar ini sangat dibutuhkan. Melalui pelatihan ini guru yang selama ini tidak peduli dengan akunnya, mulai mencari operator untuk mereset kembali pasword yang telah dilupakan. Hal ini merupakan awal yang baik agar fasilitas yang pemerintah adakan bisa terpakai secara maksimal. 

Pada saat penjelasan tentang jelajah angkasa, decak kagum dan kata wah terlontar secara alami. Ini membuktikan bahwa guru saja tertarik melihatnya apalagi nanti dipakai dalam proses pembelajara. Pasti peserta didik akan lebih tertarik dengan visual yang baik. Kemudian pada fitur AR, bagitu banyak penasaran bagiimana bisa sebuah gambar bisa membesar dan memperlihatkan hal detail. Ini memicu beberapa guru untuk belajar membuat AR serta media pemeblajaran interaktif lainnya.

Materi yang tidak kalah menarik perhatian mereka adalah Canva, melihat media yang saya tampilkan berwarna, indah sehingga rasa ingin tahu dan membuat semakin menjadi, Ditambah lagi saat diberi tahu bahwa akan mendapatkan akun pro jika memakai akun belajar.id. Bertubi-tubi pertanyaan datang bagaimana caranya dan minta langsung di praktekkan. 

Karena waktu yang singkat tidak memungkinkan untuk menghasilkan satu karya saat itu. Canva ini mendapat sambutan luar biasa sehingga sekolah menjadwalkan untuk IHT pembuatan media pembelajaran menarik menggunakan canva. Alhamdulillah.


Simak video berikut : 

Praktik Baik

 Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Laboratorium Maya

Menjadi seorang guru menyadarkan saya bahwa tidak mudah untuk memberikan ilmu yang kita miliki dengan mudah. Apalagi mengajar di kelas yang memiliki karakteristik peserta didik yang beragam. Kondisi ini menuntut seorang guru agar tidak berputus asa atau memakai cara yang lama dalam mendidik. Era zaman digital sudah semakin berkembang, perhatian anak lebih ke gawai yang menyajikan banyak pilihan hal untuk digunakan. Pembelajaran yang memberikan materi panjang lebar dan hanya satu arah tidak akan berhasil menarik perhatian mereka yang sudah teralihkan. Untuk itu seorang guru harus bisa kreatif adan inovatif menciptakan lingkungan kelas yang kondusif.

Kali ini saya menerapkan sebuah model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL) yang biasanya juga sudah digunakan banyak guru dalam kelas. Hal yang menjadi pembeda ialah integrasi salah satu fitur rumah belajar laboratorium maya. Bagaimana penggunaan fitur ini dalam pembelajaran? Mari simak ulasan berikut!

Proses belajar mengajar dimulai dengan pembukaan oleh guru, membaca salam, berdoa, mencek kehadiran peserta didik serta mengkondisikan kelas. Selanjutnya memberikan apersepsi dan motivasi, karena materi yang akan dibahas adalah entapli reaksi maka di ulas materi sebelumnya tentang reaksi eksoterm dan endoterm. Kejadian di lingkungan yang dibahas yakni kenapa makanan dalam wajan bisa panas padahal yang berinteraksi langsung dengan api adalah wajan? Hal ini langsung dihubungkan dengan perpindahan kalor serta jenis reaksinya.

Pada proses mengornaisasi, peserta didik mengamati demontrasi pada laboratorium maya dan lember kerja yang telah disiapkan. Mereka menganalisa dan memahami bagaimana cara melakukan percobaan. Selanjutnya mengumpulkan data, praktikum menentukan entalpi pelarutan serta membuktikan berlakunya hukum hess dilakukan secara berkelompok. Kegiatan pembelajaran berjalan lancar dengan banyak pertanyaan ingin tahu dari peserta didik mulai dari penggunaan fitur rumah belajar tadi. hal yang paling mebuat rasa ingin tahu mereka meningkat adalah melihat bagaimana saat NaOH dilarutkan, larutan menjadi panas yang dibuktikan oleh suhu pada termometer yang bertambah naik.

Rasa ingin tahu peserta didik ini yang akan membuat mereka lebih giat menggali informasi dan menemukan jawabannya sendiri melalui sumber belajar dan bimbingan dari guru. Portal rumah belajar akan menjadi alternatif terbaik jika kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan praktikum secara langsung. Kondisi keterbatasan bahan juga menjadi salah satu alasan saya menggunakannya karena dilabor hanya terdapat satu bahan namun pada lab maya bisa terdapat beberapa opsi bahan yang digunakan. jadi data yang didapatkan jadi lebih variatif.

Yuk simak videonya : 

Kendala yang dihadapi adalah belum terbiasanya peserta didik menggunakan alat labor sehingga waktu lebih banyak terkuras karena bertanya dan penjelasan dari guru. Namun hal ini baik karena mereka lebih termotivasi untuk tahu lebih lanjut.


Selasa, 25 Oktober 2022

Webinar Kolaborasi Antar Provinsi



        PembaTIK menuntut seorang guru untuk mampu memanfaatkan TIK dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik. Guru yang baik adalah seseorang yang mau berubah untuk hasil lebih, tidak terpaku pada pemikiran bahwa sudah berusaha semaksimal mungkin. Setiap usaha yang dilakukan pasti ada kelebihan dan kekurangan namun perubahan sangat dibutuhkan. Kali ini saya berkolaborasi dengan rekan guru lainnya melakukan webinar mempertemukan peserta didik dari berbagai daerah. Tujuan webinar ini agar peserta didik bisa mempelajari kearifan lokal yang ada di daerahnya.

        Webinar kolaborasi ini terselenggara atas kerjasama antara Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Riau dan Sumatera Barat beserta Wakil Kesiswaan SMA Negeri 2 Sikakap, Kabupaten Mentawai. Kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan salah satu fitur dari google yaitu Gmeet yang memungkinkan bisa bertatap muka secara daring walau dari daerah yang berbeda. Pada pukul 1o.oo WIB saya membuka ruang meet, mempersilahkan peserta didik untuk masuk. Khusus untuk anak yang saya ajar, hari ini menggunakan labor komputer serta menggunakan fasilitas disana.

        Setelah peserta dan pemateri berada diruang meet, saya sebagai moderator sekaligus pemateri membuka kegiatan. Memperkenalkan para guru serta asal dari peserta. Materi pertama yang dijelaskan adalah manfaat akun belajar.id serta perbangingannya dengan akun google biasa. Ternyata masih banyak peserta didik yang belum mempunyai akun. Hal ini di sebabkan oleh beberapa kendala diantaranya adalah belum diberikan oleh operator , ada yang belum tahu apa itu akun belajar.id serta memang belum dirilis akunnya oleh kemendikbud.

        Materi selanjutnya, penyampaian fitur portal rumah belajar disertai dengan manfaat baik yang diberikan platform ini untuk mempermudah mengikuti materi. Dijelaskan bahwa fitur yang ada memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri serta bisa menggali lebih dalam pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Fitur yang paling menarik bagi mereka adalah edugame serta augment reality. Fitur ini menarik karena berbasiskan visual serta kecendrungan mereka dalam menggunakan gawai saat ini.

        Sesi paling seru adalah saat mereka diminta untuk menceritakan kearifan lokal dari daerah masing-masing. Peserta yang lain bersemangat untuk mengetahui apa budaya, suku serta makanan khas dari daerah. Ketika mendapat giliran untuk berbicara, mereka mulai bercerita penuh semangat dan bangga akan hal yang terdapat di sekitar lingkungan sendiri. Dengan adanya sesi ini setidaknya mereka mempunyai informasi tentang kebudayaan di luar sana.

        Kendala yang dihadapi saat webinar ini adalah kondisi jaringan internet yang kurang memadai. Sering kali terlempar dari ruang meet serta peserta yang dari Mentawai dan Papua Barat sangat susah untuk bergabung. 

Dokumentasi kegiatan simak pada 

        


 

Senin, 17 Oktober 2022

Praktik Baik Pembelajaran

 Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Blended Learning Menggunakan Blog dan Youtube

        Membuat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa memerlukan kreatifitas tanpa batas seorang guru. Zaman teknologi dan informasi juga telah berkembang dengan pesat sehingga perhatian siswa lebih ke arah yang serba digital. Mereka sudah mulai tidak tertarik dengan tulisan panjang didalam buku atau paparan materi seolah mendengarkan ceramah. Bagaimana cara seorang guru agar bisa memenuhi perkembangan zaman? Untuk menjadi guru milenial sangat dituntut agar bisa melaju sedikit lebih di depan siswanya. 

        Mata pelajaran kimia merupakan pelajaran yang lebih menarik jika dipraktekkan secara langsung. Membuat siswa ikut serta mengidentifikasi masalah serta menemukan penyelesaiannya akan membuat siswa berpikir kritis serta mampu menganalisa data yang ditemukan. Salah satu model pembelajaran yang cocok adalah Problem Based Learning (PBL). Penerapan kali ini dalam materi Kimia Unsur menyinggung sedikit materi selanjtnya tentang reaksi saponifikasi. Praktikum yang dilakukan adalah mebuat sabun cuci piring cair.

        Namun kali ini sedikit berbeda karena saya mengkombinasikan pembelajaran dengan Blog serta Youtube. Pada sintak mengamati dan mengumpulkan data siswa membaca Lembar Kerja yang telah diposting pada blog bagaimana langkah untuk melakukan praktikum. Untuk lebih jelasnya siswa mengamati demonstrasi yang ada pada youtube saya. Kenapa harus menggunakan youtube? Karena saat pemesanan bahan untuk praktikum terjadi kesalahan komunikasi dimana bahan yang seharusnya di pisah ternyata sudah dicampurkan. Hal ini yang membuat saya memikirkan cara supaya siswa tetap tahu bagaimana langkah dari awal step by step.
        Nah, bukannya mereka sudah tahu langkahnya dan tidak bisa juga praktikum dari awal? Mengapa tetap praktek kalau hanya bisa melakukan langkah terakhirnya saja? Itu ada pemikiran tiada arti, mereka tetap penasaran dan bersemangat untuk mencobakan sendiri. Melihat bagaimana suatu bahan yang sepertinya sederhana bisa menjadi sabun cuci piring yang tidak asing dalam kehidupannya selalau ini. Apalagi setelah mengetahui berapa modal yang dibutuhkan, mereka dengan antusias menyarankan untuk membuat i sendiri punya sekolah untuk dipasarkan. 

"Buk, ayook buat sendiri di sekolah"
"Kita beli bahannya yang banyak, Buk. Nanti biar kami yang jual"
"Lumayan itu Buk untungnya, di pasar aja yang 250mL sekarang ga dapat lagi 3 ribu"

 Dan banyak lagi celetukkan mereka dengan pemikiran ke depan yang baik.

       Lalu bagaimana hasil dari penerapan pembelajaran ini? Tujuan yang ingin dicapai dapat dilaksanakan dengan baik. Siswa antusias dan semangat untuk mencoba hal baru serta menghasilkan. Berhubung mereka tidak melakukan langkah percobaan dari awal maka diberikan tugas lanjutan untuk mempromosikan sabun cuci piring yang mereka hasilkan. Skenario promosi diserahkan ke siswa, mengharapkan jiwa kreatifitas serta kemampuan dalam take dan edit video mereka bisa di asah.

        Hasil video yang mereka hasilkan jauh melebihi ekspetasi saya sebagai seorang guru, karena jika saya diminta membuat demikian belum tentu bisa sekreatif mereka. Video promosi dibuat dengan nama brand mereka sendiri dan tidak ada konsep video yang sama dari empat kelompok dalam kelas tersebut. Hal ini membuktikan jika pembelajaran mengikuti minat dan kecendrungan siswa maka akan menghasilkan pembelajaran bermakna. Blog dan youtube merupakan salah satu sumber belajar yang bisa kita jadikan sebagai sumber dan tempat melaporkan hasil karya anak. Laporan praktikum bisa juga minta anak buat dalam blog.

        Demikianlah penerapan PBL terintegrasi ini saya terapkan, semoga bisa menjadi sebuah inspirasi. 

Berikut hasil video promosi

     

   

      
      











Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...