Jumat, 10 Juni 2022

Kejelasan Hari Itu

 


Nah, dari Kak Ulfa didapatkan sedikit gambaran tentang Sailolof Distrik Salawati Selatan yang merupakan bagian dari pulau kecil. Akses menuju kesana ada dua cara yaitu jalur darat terlebih dahulu kemudian numpang menyebrang dengan kapal perusahaan terus lanjut naik mobil ke Sailolof. Cara kedua, jalur laut menggunaka jolor yakni kapal kayu dengan mesin yang memakan waktu perjalanan 8 – 12 jam di lautan, Waw.

“Jangan berkecil hati dengan sikap Kepala Sekolah, Beliau memang seperti itu tapi baik sekali”, pesan Kak Ulfa. Selesai berbagi cerita Kak Ulfa pun berpamitan dan Kepala Sekolah juga pergi. Untuk sementara kami tinggal disana bersama teman yang lainnya.

Teman yang sudah bertemu Kepseknya ada yang langsung dibawa dan ada yang menetap menunggu di LPTQ. Masih ada beberapa yang belum tahu siapa perwakilan dari sekolah penempatannya. Pagi hingga siang hari kami hanya menghabiskan waktu sembari melepas lelah dan menunggu bahkan untuk tidurpun belum tahu di mana.

Sore harinya, hujan rintik-rintik membasahi bumi, tiba-tiba Kepala Sekolah menjemput kami. Semua barang diangkat ke mobil dan berangkat. Bapak berkata kami tidak dibawa ke rumah beliau tapi akan diinapkan di rumah salah seorang guru di sekolah itu. Rumahnya tidak begitu jauh dari LPTQ .

 Selama perjalanan beliau bercerita bahwa beliau juga guru kimia karena sebagia Kepala Sekolah banyak tugas di kota maka diminta guru kimia yang di tempatkan di SMAN 9. “Saya sampai ngikut Pak Romanus ke bandara” kata beliau. “Dan Saya ditolak karena pembagian bukan di sana”.

“Hmm, pantas”, gumamku dalam hati karena satu-satunya jurusan kimia penempatan Sorong ini. Pantas saja saat pembagian dengan lancar menyebutkan tempat penempatan Syamsul Hidayati.

“Nanti Mas Agung akan tinggal bersama Saya”, Kata Pak Kepsek.

“Di sana ada rumah dinas Kepala Sekolah SD, Saya sudah minta tinggal di sana, kuncinya sudah ada”

“Untuk Bu Yati, nanti bisa tinggal bersama guru honorer SD, beliau hanya sendiri dan rumahnya ada dua kamar”, tambah beliau

Sesampai di rumah Bu Sitti, kami langsung turun dan disambut dengan ramah. Ternyata ada satu orang anak SM3T IV UNMUL , Kak Masnah. Bercerita dan kenalan dengan tuan rumah, tak terasa sudah pukul 5.30 WIT. Kami membersihkan diri , habis magrib makan malam telah di sediakan , Tadaaa Trada cabe. Untung Bg Gung ada bawa rendang, penyelamat makan malam saat itu. Perut sudah kenyang, badan letih, tidurpun jadi obat paling mujarab, pulas. Selesai cerita hari itu, apa kejadian besoknya? Di next cerita ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...