Hai.
Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2022. Tahun penuh perjuangan seperti tahun sebelumnya. Saat ini ingin mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri telah bertahan di tengah rentetan masalah yang datang silih berganti. Kedatangan ya ng tanpa melihat situasi dan kondidi, apakah mental dan keyakinan ini kuat untuk menghadapai semuanya.
Bulan penuh kejutan tahun ini dalah Oktober - November, dimana prestasi dan kisah lalu terbuka secara bersamaan. Mari kita lihat sedikit tentang pencapaian tahun ini. Mengikuti pelatihan daring yang menuntut jiwa kreastifitas dalam pembelajaran serta kemampuan editing video. Alhamdulillah menghasilkan sebuah karya sederahan tapi membuat saya bangga akan pencapaian ini. Mengapa? Karena tidak mudah memepelajari sesuatu dalam waktu singkat serta harus bermanfaat untuk ke depannya.
Lalu apa kisah satunya? Secara detail belum akan aku bahas di tulisan ini. Intinya adalah sebuah hubungan yang telah lama di akhiri diungkit kembali oleh orang lain yang tidak tahu apa-apa. Kenapa bisa diungkit lagi? Hal ini karena pihak sana sudah menjajaki kehidupan yang baru dengan orang lain. Berita bahagia ini membuat orang sekitar kami dulu bertanya-tanya. Kapan kami berkahir? Kok bisa? Dan begitu pertanyaan ingin tahu lainnya.
Mereka hanya ingin memuaskan rasa penasaran tanpa tahu bagaimana perjuangan hingga saat ini. hubungan itu telah lama diakhir denganbaik-baik. Tidak ada rasa sakit hati dan penyesalan yang tersisa.
Pertanyaan yang datang beruntun seolah memojokkan diriku. Mereka beranggapan aku tidak mau lagi karena status kepegawaiannku berubah. Wah, seolah selama ini aku bertahan dan berjuang mempertahakan hubungan itu hanya untuk materi. Memang mereka tidak tahu detail yang terjadi, namun cara bertanya yang langsung memberi sebuah kesimpulan tanpa data membuatku sesak. Terdiam dalam heningnya malam.
Aku berusaha memahami keingin tahuan mereka tapi aku belum kuat. Bagaimana bisa seorang teman dekat berpikiran begitu. Tanggapan netijen memang efeknya sangat kuat. Suatu saat mari kita bercerita kisah indah nan berkahir itu. Suatu saat ketika aku sudah siap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar