Kondisi Jolor |
Kondisi Jolor |
Semoga kegiatan malam ini bisa memberi manfaat bagi kita semua. Menulislah, nikmati prosesnya, pantang mundur sebelum buku terbit ber-ISBN. Menulislah bukan karena angka kredit, tapi menulislah sebagai bagian pelayanan hidup.
Keluar dari kawasan Pantai WTC, kami mencari akses menuju Waiwo. Berhubung tidak ada angkutan umum, maka memutuskan naik ojek yang ternyata tarifnya sangat mahal. Lima puluh ribu hanya antar saja, belum lagi jasa menunggu hingga selesai, Akhirnya batal memakai jasa tersebut. Kemudahan datang, Tukang Ojek tersebut kembali menawarkan sewa dua motor 200 ribu dengan batas waktu pengembalian sebelum Magrib.
Selesai salat Zuhur kami berangkat menuju tempat wisata tersebut. Kondisi jalan masih seperti di kampung, naik turun. Jarak tempuh lumayan jauh disuguhi pemandangan bukit sebelah kanan dan laut sebalinya sebelah kiri. Disatu titik saat teman yang membawa motor terpaku melihat laut, tidak menyadari ada lubang. Hampir saja jatuh, untung segera bisa menguasai motor menjadi stabil kembali. Alhamdulillah.
Sesampai ditempat tujuan, Waiwo yang mempunyai hal menarik untuk dilakukan. Apakah itu? Memberi makan ikan. Roti sudah disiapkan dan pemandangannya laut lepas nan biru menghiasi spot tersebut. Ikan sangat jinak, begitu potongan roti dilempar ke laut, muncul berbagai jenis dan warna ikan. Sungguh membuat takjub, air jernih dan bersih menambah keindahan pemandangan. Betapa masih asri serta kaya laut Papua. Semoga dapat terjaga kelestariaan nan elok ini.Sayang, tidak banyak waktu untuk dihabiskan di sana, perlahan beranjak untuk tempat selanjutnya. Oh iya, kawasan Waiwo merupakan penginapan yang di rapi dan asri. Tempat inap dibuat dari kayu yang dicat sesuai warna dasar kayu. Sungguh indah dan nyaman, Suatu saat ingin menikmati momen rumah serasa di hutan, disuguhi pemandangan laut dihiasi pasir putih.Penasaran kisah seterusnya? Lanjut part terakhir ya, part 4.
See You.
Ketakutan di rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
Menulis menjadi momok yang menakutkan karena harus menghasilkan dan harus mengeluarkan ide. Akhirnya singgah di Kelas menulis Om Jay dan bertemu dengan banyak penulis pemula dan pemateri hebat, salah satunya adalah Prof Eko. Dan cahaya untuk berkarya berasal dari dalam diri sendiri. Beliau awalnya minder untuk menulis, menjadi berani untuk menulis. Kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan.
Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara
Proses penulisan buku nonfiksi :
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, diantaranya
Dalam menyunting naskah, ada hal yang harus diperhatikan sesuai KBBI dan PUEBI
1. Ejaan2. Tata bahasa3. Diksi4. Data dan fakta5. Legalitas dan norma
Untuk menerbitkan buku tentunya kita harus mempunyai kontak dari penerbit, mengetahui semua prosedurnya dan tentunya biasa yang akan di keluarkan.
Tetaplah setia dengan pilihan dan terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan kita menjadi inspirasi orang lain.
Dari hasil diskusi ada beberapa hal yang penting diantanya :
Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada
Jenis Buku Non Fiksi
1. Buku Catatan Pelajaran2. Buku Teks3. Buku Pelajaran4. Buku Motivasi5. Buku Filsafat6. Buku Sains Populer7. Kamus8. Ensiklopedia9. Biografi10. Memoar
Wah, begitu banyak info malam ini, terima kasih Bu.
Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...