Mengajar di sekolah yang jauh dari fasilitas memadai membuatku harus berpikir kreatif. Ujian praktek kelas XII SMA Negeri 9 Kab. Sorong sudah semakin dekat. Aku diminta untuk mempersiapkan praktek sesegera mungkin. Banyak ide bermunculan akan tetapi karena kurang alat dan bahan membuatku mundur. Akhirnya kuputuskan untuk membuat tahu dengan pertimbangan yang matang.
Bahan yang diperlukan untuk membuat tahu adalah kacang kedelai dan cuka makan. Aku kebetulan turun ke Kota Sorong untuk membeli bahan yang di perlukan. Waktu yang ditentukan untuk ujian telah tiba, lalu bagaimana alat praktikumnya? Kondisi sekolah yang tidak memiliki aliran listrik tidak memungkinkan untuk menghaluskan kacang kedelai. Kegiatan harus tetap berjalan dengan solusi ujian dilaksanakan di salah satu rumah guru, memakai genset yang ada di salah satu perumahan.
Alat lainnya seperti blender, kompor serta wajan untuk memasak di bawa oleh masing-masing peserta didik. Mulailah pembuatan tahu diawali dengan menghaluskan kacang kedelai yang telah direndam terlebih dahulu. Setelah kacang halus lalu di saring dan dibuang ampasya. Ekstrak kacang yang didapatkan dipanaskan hingga mendidih lalu di tetesi air cuku sedikit demi sedikit hinggga terjadi gumpalan. Langkah selanjutnya adalah meniriskan air yang tersisa dengan kain saring halus lalu di padatkan gumpalan yang ada. Padatan yang didapatkan dalam kain lalu dinginkan dan jadilah tahu.
Ujian ini bertujuan untuk memberi pengalaman kepada peserta didik, mereka sangat tertarik denga hal baru yang di alami. Secara bergantian mereka mencobakan setiap langkah pembuatannya. Banyak hal menarik yang terjadi selama ujian ini, diantaranya blender yang awalnya tidak bekerja, mesin genset tiba-tiba mati. Akan tetapi tahu berhasil di buat, di goreng serta dinikmati bersama.
Oh iya, sembari menunggu air rebusan kedelai mendidih beberapa anak memanen singkong yang ada di pekarang rumah. Hanya satu batang mempunyai umbi yang besar dan banyak. Singkong ini di olah menjadi gorengan dan tentunya dilakukan oleh anak. Demikian kisah kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar