Selasa, 06 September 2022

Akhirnya Jadi Anak Kampus

Hello, kali ini kita akan berbagi kisah lainnya tentang bagaimana seorang anak beejuang. Kisah seperti apa yang akan di sampaikan? Yuk, simak!

Terlahir dari keluarga yang ekonomi menengah tidak menyurutkan langkah Sukma untuk berusaha. Segala upaya dan perjuangan di tempuh agar cita yang diimpikan tercapai. Sukma adalah salah satu peserta didik di sekolah tempat aku mengajar. Seperti biasanya jika sudah menginjak masa akhir tingjat SMA mengharuskan untuk memutuskan arah mana yanh harus di tempuh. Apakah hanya sampai di sini atau lanjut ke jenjang yang lebih tinggi.

Aku memang guru BK atau wali kelas yang memiliki wewnang untuk mengarahkan. Akan tetapi setiap masuk kelas, selalu mengingatkan serta memberi motivasi agar tetap lanjut untuk kuliah. ku menjelaskan jika memiliki niat yang kuat, InsyaAllah akan ada jalan untuk mempermudah kita menggapainya. Sukma berkata " Saya mau kuliah Buk, tapi tidak tahu untuk ambil jurusan apa." Dia mempunyai keinginan yang kuat serta dorongan dari orang tua yang selalu mendukung. Nah, rintangan pertama telah dilalui karena disini tingkat minat ke perguruan tinggi masih rendah. Kebanyakan para orang tua juga kurang memberi izin anaknya untuk keluar dari daerah.

Semester genap tidak terasa sudah dijalanani artinya jadwal seleksi masuk Perguruan Tinggi telah dibuka. Apa saja upaya dan rintangan yang Sukma jalani hingga sekarang bisa jadi anak kuliahan? Berikut jabaran perjuangan tiada ujuang seorang anak yang bertekad untuk maju.

Langkah pertama yang dipilih adalah ikut seleksi SNMPTN yang kuota untuk jurusan IPA hanya lima orang satu sekolah. Kebetulan yang berminat untuk ikut hanya sedikit dan dia masuk penjaringan nilai. Drama dimulai, kekalutan tidak tahu memiliih jurusan membuatnya mulai gelisah. "Ibukk, bantuin saya ya, pilihkan satu jurusan yang cocok Buk," rengeknya. Aku tidak langsung memberikan jawaban, dimulai dari menggali minatnya kemana, nanti mau kerja apa dan sebagainya. Finally, dia memutuskan untuk mengambil jurusan pendidikan tapi tidak tahu apa. Aku memberi beberapa pilihan, kemudian ditetapkan Tari dan Bahasa Indonesia. Awalnya ingin tari pilihan pertama akan tetapi passing grade Bahasa Indonesia lebih tinggi, aku sarnkan untuk mengubah urutan prioritas.

Hasilnya apa? Alhamdulillah saat pengumuman kelulusan tertera bahwa Selamat anda lulus tahap administrasi, silahkan lengkapi syarat untuk verifikasi data.

Apakah perjuangannya sampai di sana? Tentunya tidak, babak baru dimulai. Kelanjutannya simak di kisah berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...