Liburan akhir semester genap telah tiba yang artinya waktu libur lumayan panjang. Terhitung tiga minggu sejak hasil pembelajaran dibagikan. Apakah langsung pulang kampung? Tentunya tidak karena masih ada tanggung jawab yang belum selesai. Bayangan akan santai sudah menari di anganku seolah memanggil untuk segera. Akhirnya tugas selesai, segala administrasi sudah diserahkan dan I'm free!
Perjalanan pulang ke rumah terasa singkat walaupun menghabiskan 8 jam perjalanan. Berangkat dari dharmasraya menggunakan travel sekitar pukul 10 pagi, turun di Kota Solok pukul dua siang. Aku menunggu mobil angkutan untuk ke sulit Air yang berangkat pukul tiga. Kenapa tidak langsung nyambung aja? Ya, karena itu mobil satu-satunya rute Solok - Sulit Air. Sembari menanti, aku singgah di minimarket untuk membeli cemilan agar tidak bosan. Singkat cerita, habis Asar menapaki langkah di tujuan yakni kediaman orang tua.
Waktu cepat berlalu karena nyaman, rencana liburan yang diangankan pun belum terealisasi. Cuaca tidak mendukung untuk bepergian, hujan, angin tiada berhenti siang dan malam. Akan tetapi suatu siang, handphoneku berbunyi terlihat panggilan video kelompok. Mereka adalah gadis penempatan SM3T Sorong dulu yakni Fia, Revi dan Rizka.
"Hai Kak, ngapain aja di Sulit Air itu? Ke Solok lah main," sapa Fia.
Dalam panggilan tersebut ternyata Fia dan Revi bertemu di Kota Solok. Seperti biasa pembicaraan tidak lepas dari mengenang kisah masa lalu di Papua. Tidak lupa menertawakan keadaan sekarang yang tidak jauh berbeda dengan kondisi tempat pengabdian daerah 3T dahulu. Apa ending video call kali ini?
"Kak, yok lah liburan kita," Fia mengusulkan untuk liburan bareng. Bagaimana mungkin? Rizka yang masih berada di daerah lumayan jauh dari pusat Provinsi Riau akan ikut serta. Akan tetapi kesepakatan tercapai dalam tiga hari hari lagi akan berjumpa.
Ide yang tiba-tiba melahirkan persiapan matang sat-set jadi. Rute perjalanan dua hari yaitu tempat wisata Kab. Solok, Kab. Lima Puluh Kota di akhiri Kota Bukittinggi. Bagaimana tempat menginap? Kebetulan ada rumah Fia yang kosong, intinya bisa kami tempati untuk dua hari tersebut. Akomodasi? Rental mobil dan biaya dalam kata candaan ditanggung oleh Kak Yati dan Kak Rizka.
Ah, nantilah teknis itu dibahas kalau sudah bertemu. Sepakat untuk mewujudkan liburan bareng yang hanya terjadi karena kebetulan Video Call. Takdir memang tidak bisa dilawan karean ada saja jalan mewujudkan hal yang mustahil menurut manusia.
Bagaimana keseruan kisahnya? Nanti ya, karena saat ini jiwa bercerita lagi terkurung dalam mood kurang bagus, hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar