Minggu, 21 Agustus 2022

Surat untukmu Rindu

 

Surat untukmu Rindu

 

Dinginnya udara pagi ini membuatku mengingat dirimu

Embun yang jatuh tetes demi tetes

Mewakili hatiku sekarang, jatuh rapuh merindukanmu

Sang embun dengan beningnya memberi segarnya 
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga

Aku terdiam menyaksikan tetesannya terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti

 

Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang,

Kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang. 
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan 

 

Ku hanya bisa berkhayal akan indahnya bersamamu

Menikmati indahnya langit pagi

Cakrawala yang di hiasi awan putih bersih seputih hatimu

 

Maaf, mungkin satu kata indah yang bisa kuucapkan.

Untukmu yang selalu rindu akan kata manis dan romantis

Pembelaan yang bisa kuberikan, 

Sifatku yang tidak terlalu mendambakan

Sulit untuk mengeluarkan kata indah.

Pemikiranku semua hanya membuang energi. Egois bukan?

 

Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran 
Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya

Dalam hening aku bergumam

Masihkah ada waktu ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...