Dalam heningnya malam aku terdiam, terpaku di depan laptop. Pikiranku melayang entah kemana, kejadian siang tadi membuat hatiku tak karuan. Sekilas tak sengaja beradu pandang mata dengan seseorang. Tik, tik, tik, perlahan denting tetesan hujan di atap menambah syahdunya malam ini. Tak lama menjelang, curahan air mengalir deras dari awan jatuh ke bumi. Semilir angin berhembus menerobos lewat cela ventilasi, dingin.
Aku jatuh dalam lamunan, bertanya akan apa yang tengah dirasakan. "Apa ini yang dinamakan jatuh hati?" batinku. Memikirkan namanya saja membuat hatiku berdebar. Ada kebahagiaanyang tidak bisa aku pahami. Siapakah dia? Aku tidak mengenalnya, bahkan saat mencoba mengingat serta membayangkan wajahnya tidak jelas tergambar. Tidak ada wujud jelas dalam ingatan, samar.
Mendengar cerita tentang dirinya, kepribadian, sifat baik serta keunggulan yang dimilikinya membuat berharap untuk bisa memiliki. Akan tetapi aku takut, terbayang penolakan, kekecewaan akan siapa diriku di masa lalu. Masalah ini yang membuatku tak bisa maju, trauma. Seketika tersadar bahwa rasa sakit tidak mudah untuk di obati.
Selama ini memang terlihat seolah menutup hati tetapi itu wujud perlindungan diri. Ketakutan yang selalu menghantui, dimana kadang aku tak mengerti alasannya. Aku hanya lelah, ingin istirahat bukan berhenti. Hanya saja durasi belum pasti dan belum bisa kuputuskan. Saat energi sudah cukup atau ada yang datang merengkuh, akan kulanjutkan.
Tiba-tiba "Duarrrrr", suara petir membuatku tersentak dari lamunan. Hujan semakin deras namun kegalauan tidak mereda. Semoga saat merdeka dari masa lalu menghampiri.
Duarrrr ... aku pun tertidur lelap๐๐
BalasHapushehehhe, suasana mendukung Kak
Hapus