Kamis, 23 Juni 2022

Mengukur Kasur

Waktu libur telah menjelang, menghampiri hari-hari penuh aktivitas. Jauh hari telah kususun ingin mengisi liburan kali ini mau kemana. Pulang kampung meninggalkan segala beban administrasi yang terus membersamai. Niat hati tidak akan memikirkan pekerjaan , hanya menikmati waktu luang. 

Asyik, perjalanan pulang kali ini terasa ringan, tidak ada tugas menghantui. Semua kewajiban telah dilaksanakan dan disetor. Sungguh perasaan yang sangat jarang kurasakan akhir-akhir ini. Rumah di kampung menyambut, seketika semua lelah hilang tak tahu kemana. Fasilitasnya biasa saja tidak ada hal patut dibanggakan, serba manual.

Rencana awal ingin jalan, menjelajah tempat adem dan hijau yang bisa membuat nyaman. Akan tetapi semua hanya rencana, pesona kasur sangat tak terelakkan. Hari pertama kuhabiskan dengan membantu orang tua panen padi. Entah mengapa setiap jadwal liburan selalu ada aktivitas pengolahan sawah, mulai dari menanam bibit hingga panen. Sudah menjadi keharusan tanpa paksaan untuk ikut melakukan itu.

Nah, selesai pekerjaan bercocok tanam, sudah waktunya untuk istirahat. Semingggu hampir berlalu, liburan semester tahun ini kuhabiskan dengan meluruskan badan di pembaringan. Sakit? Alhamdulillah sehat kok, hanya saja rasa lelah yang telah bertumbuk enam bulan sebelumnya datang menyerbu. Waktu tidur selama ini yang hilang sebab tugas dan lembur, meminta untuk ditebus kembali. Menikmati asyiknya bersantai tanpa pedulikan gadget serta tuntutan kerjaan lagi. 

Kualitsa tidur sangat terasa baik, tidak mengenal waktu. Setelah menyelesaikan hal-hal dasar di rumah seperti memasak, menyuci dan bebersih, kantuk tak bisa dihindari. Memang rasa nyaman di kampung memicu releks tubuh dan bisa istirahat sepuasnya. Pembaringan selalu memanggil untuk ditempati.

Selamat liburan.

Rabu, 22 Juni 2022

Deadline?Tepat Waktu?

Memasuki bulan Juni, ada kabar bahagia dan kurangnya nih. Persiapan ujian, kurikulum sekolah, penerimaan peserta didik baru serta deadline lainnya sudah berjejer untuk di laksanakan. Sudah dipersiapkan segala kebutuhan untuk mempercepat terlaksananya tugas. Menyicil hal kecil yang tidak terlalu menyita waktu dengan harapan di saat harus kumpulkan tidak kewalahan.

"Asyik, tidak akan merasakan diburu waktu nih, bisa santai" pikirku saat itu. Membayangkan akan bisa liburan tepat waktu dan tugas serta tanggung jawab telah selesai sebelum waktu libur. Sungguh bahagia membayangkan hari itu tiba.

Namun realita tak seindah bayangan serta keinginan.

Pekerjaan yang sudah diangsur, dikelompokkan berdasarkan waktu pengumpulan tetap saja menyita perhatian khusus. Pergi pagi pulang magrib hampir setiap hari kulakukan. Malampun seharusnya mengistirahatkan tubuh dan pikiran harus hanyut dalam rangkaian tupoksi lain. Mengapa mau seperti ini? Bukankah semua sudah ada bagian masing-masing?.Memang ada pembagian khusus untuk setiap orang tapi kurang berlaku buat diri ini.

Bagaimana managemen waktu? Sudah kulakukan tapi tidak berhasil.

Lembur, kata yang tidak bisa lepas setiap akhir semester. Detik, menit, jam bahkan hari pun larut dalam kesibukan ini.Lelah? Pasti karena sudah diluar batas kemampuan tubuh untuk bekerja. Ingin berkeluh kesah, apakah akan ada untungnya? Nikmati saja kesibukan hari penuh drama dan lika liku pekerjaan.

Bawa santai, ikuti arus mengalir tapi jangan sampai hanyut. Jika terlalu dipikirkan maka akan rugi beberapa kali. Rugi waktu pastinya, rugi mental yang telah menguatkan hati. 

Terkadang jika belum waktunya, keinginan mengerjakan seolah hilang tertiup angin. 

Semoga lebih bisa mengatur waktu, membagi kapan harus bekerja dan kapan istirahat. Kasihan.

Hanya diri sendiri yang mengerti dan mampu menasehati hati masing-masing. Jangan terlalu berharap ke orang lain untuk perhatian dan peduli kesulitan yang dihadapi.

Ayo semangat, pejuang lembur dan kerja larut walau tanpa imbalan, hehe.



Anatomi Buku


Rabu menjelang, malam pun menyapa kembali dengan belajar menulis dengan rangkaian kata indah dan kata hubung penyambung cerita. Kali ini di pandu oleh Ibu Arofiah Afifi, yang memiliki sifat ceria mampu memeriahkan grup menulis. Bu Ovi begitu panggilan beliau, alumni BM angkatan 24.

Makan santen campur gulai 
Rasanya sangat penuh kelezatan 
Sebentar lagi kelas akan kita mulai 
Ibu bapak hebat mari kita saksikan

Bu Ovi telah menerbitkan sebuah buku, Selamat Ibu.


 

Narasumber malam ini adalah Ibu Teresia Tri Rahayu.S.Pd SD, beliau juga alumni BM angkatan 4, wah sudah senior ya.

Silahkan intip profil dan tulisan beliau di sini
Mari kita simak sekilas cerita beliau tentang menulis. Ini dari sudut pandang beliau ya
Bebarpaa waktu yg lalu, Beliaudihubungi oleh Bu Ovi terkait kesediaan untuk belajar dgn peserta di kelas BM. Di sana juga tertera nama guru besar blogger yg sangat Bu There  idolakan yaitu Om Jay yang sangat berjasa buat beliau. Krn impian sejak kecil (SD) adalah ingin menulis buku yang bisa dibaca oleh banyak orang. 
Ketika berada di Bandung, tempat favorit Beliau adalah Toko Buku Gramedia. Setiap ada ksmpatan akan pergi ke sana. Impian yang sudah ada sejak kecil seakan semakin kuat ketika menatap buku2 yg terpajang di rak. 
Tahun 2017 sudah mengenal blog sebagai media utk menulis. Tapi ada rasa tidak puas jika hanya menulis di blog. Singkat cerita, berteman dgn Om Jay di FB dan berksemptn mengikuti kelas BM, tahun 2020 mimpi Beliau terwujud. Ketika ikut tantangan menulis buku dr Prof. Eko , buku  bisa  dipajang di rak buku Gramedia dan toko buku lainnya di berbagai wilayah. 
Pernah dalam bbrpa kesempatan, beliau mengikuti kegiatan Kemdikbud di Bali, Yogya, dan Jakarta. Beliau tiba2 ingin menghadiahi buku pada beberapa pejabat Kemdikbud dan sahabat , maka dapat dengan mudah membelinya di Gramedia dan toko-toko buku besar. Saat itu bahkanlangsung menyampaikan pd karyawan toko buku bahwa Beliau adalah penulisnya. Sampai mereka minta foto brsma. "Wahhh, jadi merasa sprti artis" batin Beliau.

 Nah, materi yang akan di kupas oleh Bu There adalah anatomi buku dalam artian bagian lengkap dari sebuah buku baik fiksi maupun nonfiksi.

Mari kita simak info grafis berikut ini.

 

 Sungguh jabaran yang lengkap dan detail ya.

Jadi kesimpulannya buku terdiri dari:

  • Bagian Sampul
    • Sampul Depan
    • Punggung Buku
    • Sampul Belakang

  • Bagian Awal
    • Halaman Prancis
    • Halaman UU Hak Cipta
    • Judul Utama
    • Katalog
    • Persembahan
    • Daftar Isi
    • Daftar Gambar
    • Daftar Tabel
    • Pengantar Penerbit
    • Kata Pengantar
    • Prakata
  • Bagian Isi
    • Pendahuluan
    • Bab dan Sub Bab
    • Tabel dan Ilustrasi
    • Kutipan
    • Penutup
  • Bagian Akhir
    • Lampiran
    • Glosarium
    • Catatan Akhir
    • Daftar Pustaka
    • Indeks

Namun tidak semua buku memiliki anatomi seperti itu, ada yang sederhana.

Ilmu yang detail dan jabaran yang baik adalah bekal untuk lanjut ke penerbitam buku. Sesuaikan saja dengan kebutuhan yang ada, yang penting kita sudah mengetahui seperti apa sih anatomo buku yang lengkap dan ideal tersebut.

Yuk semangat buat buku solo perdana, selanjutnya dan keterusan nantinya serta terpajang di Toko buku besar seluruh indonesia. Tak menutup kemungkinan untuk luar negeri juga ya.

Keep writing every day dan buktikan manfaatnya.

See You.







Selasa, 21 Juni 2022

Kenaikan Kelas

Anakku Berhasil Tidak Ya?


Setiap penghujung tahun ajaran dalam dunia pendidikan merupakan penentu kenaikan kelas. Ujian akhir semester telah selesai di laksanakan. Majelis guru mengolah semua nilai siswa untuk dijadikan nilai akhir. Semua tugas, nilai ulangan harian, kehadiran bahkan keaktifan dikelas jadi bahan pertimbangan. Tidak hanya berpatok dari hasil ujian saja.

Syarat kenaikan kelas sesuai dengan aturan yang telah ada di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Syarat ini disusun sebelum tahun ajaran baru mengacu pada peraturan pemerintah yang ada. Untuk nilai rapor tidak hanya semester dua tapi rata-rata dari kedua semester. Attitude menjadi pertimbangan penting apakah siswa pantas naik ke tingkat selanjutnya. 


Aku sebagai wali kelas X MIA mengharapkan semua lanjut ke kelas XI tanpa ada kendala apapun. Akan tetapi setiap anak memiliki tingkat kerajinan yang bervariasi. Ada yang langsung menyelesaikan tugas, ada yang menunggu serta ada yang diburu dulu baru mengerjakan. Alhamdulillah setelah perjuangan dan kegigihan seluruh anggota kelas X MIA tahun ajaran baru akan menempati kelas XI MIA. Ah, masih disayangkan anak yang keluar sekolah.

Sabtu. 18 Juni 2022 pembagian rapor dilaksanakan. Siapa pemuncak kelas semester ini? Apakah masih sama seperti semester lalu? Ataukah muncul pemenang lain?

Seluruh siswa dikumpulkan dilapangan untuk pengumuman juara kelas. Satu persatu peringkat dibacakan. Untuk kelas X MIA ada kejutan baru, pemuncak kelas tetap sama tapi susunannya berbeda. Allifah Syalwa, Nabilla Husna serta Serli Indah Saputri, urutan pemuncak dari pertama hingga ketiga, kebalikan dari semster lalu.

Juara 1

Juara 2
Juara 3

Selamat Ananda semua, terima kasih telah berjuang dan sampai jumpa di kelas berikutnya. See you. Oh iya, kelas juga memenangkan beberapa kategori lomba dalam kegiatan class meeting.






Senin, 20 Juni 2022

Waisai Part 4

 

Menyambung kisah Waisai Part 3, hal yang terakhir terpikirkan adalah tempat menginap. Orang yang pertama kali dihubungi adalah Om Rani untuk memastikan kapan kembali ke Sailolof. Kami berjalan menuju jolor ditambatkan untuk menemui pemiliknya. Ternyata rumah salah satu saudara kru jolor tepat diseberang. Kenalan dengan yang punya rumah serta bercengkrama berbagi kisah. Berhubung besok perjalanan pulang, kami menginap ditempat itu.

Malam semakin larut, tubuh butuh istirahat untuk menghadapi perjuangan esok hari. Hari berganti, pagi menjelang, kami izin duluan ke pasar dengan dalih ingin membeli bahan tapi ditahan oleh empunya rumah buat sarapan. 


Berangkat kembali, menikmati pemandangan samudera luas. Kali ini bisa tertidur pulas di bagian depan dekat kemudi diterpa angin segar. Terbangun saat merasakan percikan air, ternyata sampai di Tanjung Batu Karang nama tempatnya. Ombak sangat fantastis, jolor terombang ambing mengikuti arus.

Wah, disini ombak malam itu saat keberangkatan. Takjub juga merasa cemas kalau terjadi hal yang tidak diinginkan. Waktu berlalu, lepas dari ombak besar disambut oleh atraksi empat ekor lumba-lumba mengikuti suara mesin jolor. Sungguh indah dan langka ditemui lumba-lumba di laut lepas seperti ini.


Pemandangan unik tersebut berakhir disuguhi keindahan alam lain. Semburat sinar matahari tenggelam, jingga membias dilangit. Warna biru langit tidak terkalahkan, pembiasan menciptakan efek pink diawan membentuk gumpalan kecil memenuhi angkasa, Tak jemu mata memandang, kunikmati sepuas hati dari atap jolor.


Malam tidak bisa ditunda kehadirannya, langit malam pun tak mau kalah memancarkan pesona. Cerah dihiasi ribuan bintang kelap kelip, indah. Tak sadar kapan terlelap, saat bangun langit masih setia dengan kumpulan bintang, kombinasi luar biasa tak bisa diungkapkan kata. Rangkaian keindahan alam bukti keagungan Tuhan,

Mendarat di Sailolof tengah malam, pulang ke rumah. Makan malam menu mie dan tidur. 
Alhamdulillah pengalaman tidak terlupakan.

Kondisi Jolor



Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...