Jumat, 03 Juni 2022

KILAU SENYUM TAMBARO

KAMPUNG KOTLOL DAN SAILOLOF

Kampung Kotlol

Rencana awal Kotlol adalah kampong terakhir rangkaian kegiatan ini, berhubung Fajri yang bertugas di sana akan turun ke Sorong hari Jumat, 29 Januari, disepakati jadwal Kotlol dimajukan pagi harinya. Perjalanan tetap menggunakan akomodasi motor. Jalanan ke Kotlol lebih parah dibandingkan dengan Djulbatan, batu di sepanjang jalan lebih banyak dan tidak rata sehingga perjalanan terasan lebih melelahkan. 




Kami di sambut oleh para guru disana dan di arahkan ke ruangan kelas yang sudah berkumpul semua siswa. Wah, ternyata jumlah siswa lumayan banyak sekitar 50 orang. Tanpa buang waktu acara di buka oleh fajri dan di lanjutkan penyampaian materi. Antusias siswa di sini sangat baik, komunikasi dua arah terjadi dengan menyenangkan. Usai materi langsung praktek diluar ruangan dengan jejeran siswa yang cukup panajang. Kali ini ada gosok gigi saja karena durasi waktu yang sempit. Selesai praktek di tutup dengan foto bersama.

Foto – foto selesai, dan lagi di serbu dengan suguhan hasil kebun dari siswa. Alhamdulillah rejeki memang tidak berpintu. Dalam perjalanan pulang tanpa disadari kunci motor terlepas dan jatuh. Alhasil balik lagi buat mencari kunci tersebut. Sembari Bang Agung menapaki kembali jalanan, Saya Darman dan Nanang panen sayur kangkung yang tumbuh di sepanjang jalan. Tak lama kemudian Bg Agung datang. Alhamdulillah ketemu. Lanjut kembali ke rumah dengan kebahagian yang tiada tara.

KAMPUNG SAILOLOF



The last day, Sabtu, 30 Januari 2016 SDN 01 kabupaten Sorong tepatnya kampong Sailolof. Sekolahnya dekat saja dengan rumah yang kami tempati, jarak beberapa meter sampai. Jumlah siswa di sekolah ini banyak kurang lebih 200 orang. Hari itu tidak semmua datang sekolah. Tak apa, toh sudah satu ruangan full. Acara di buka oleh Nanang sebagai tuan rumah kali ini.


Perkenalan hanya seremoni saja karena hampir semua sudah kenal dengan Kami, setiap hari ketemu dan papasan. Pemberian materi berjalan lancar. Sama seperti sebelumnya di lanjutkan gosok gigi. Yuk, semua keluar ruangan dan berjejer rapi. Proses ini di bantu dan di awasi oleh majelis guru disana. “Terima kasih Bapak/Ibu”.  Praktek selesai, “Giginya sudah bersih toh?Mulutnya Su Segar?. Untuk kebersihan diri lainnya praktek sendiri ya. Kan udah di kasih tahu dan sudah pada tahu”, tutup Saya.



Siswa disini sangat antusias mulai dari kelas satu yang imut dan lucu hingga kelas enam yang bicaranya sudah seperti orang dewasa. Hiburan dan foto bersama tidak boleh lupa, dokumentasi penting. Untuk mendapatkan foto yang bagus susah karena jumlah siswa yang banyak. Dengan selesainya acara di SDN 01 maka rangkaian acara PHSB dengan tema “Kilau Senyum Tambaro” pun selesai. Terima kasih atas semua pihak yang menolong dan menyukseskan.

Sailolof's Squad

Agung Mulya

Fajri Rahmadatul
Nanang Septiadi
Sudarman
Syamsul Hidayati

 


Kamis, 02 Juni 2022

KILAU SENYUM TAMBARO

EDISI KAMPUNG DJULBATAN



Bukan bermaksud menghina tapi itulah tema yang tepat untuk kegiatan ini. Tidak muncul dengan tiba-tiba, namun dengan diskusi yang cukup lama walau tidak seperti rapat MPR / DPR. Pembicaraan berjalan dengan santai di sela kesibukan masingbmasing. Bermacam kata terlontar hingga sepakat “ Kilau Senyum Tambaro”, yang di Minang Tambaro merupakan gelar untuk seseorang yang kulitnya agak gelap.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), bertujuan untuk memberikan informasi ataupun secuil pengetahuan tentang pentingnya hidup sehat dan bersih. Para siswa Sekolah Dasar di tiga kampung se-distrik Salawati Selatan menjadi target sosialisasi yaitu Kampung Djulbatan, Kotlol dan Sailolof. Tempat ini merupakan daerah pengabdian dari peserta SM3T angkatan V Universitas Negeri Padang.  Kilau Senyum Tambaro, semoga senyum para generasi ini akan berkilau dan semakin berkilau di masa depan dengan cerita keberhasilan dan kesuksesan mereka dalam segala aspek kehidupan. Aamiin.

 


28 Januari 2016, hari perdana pelaksanaan yaitu Kampung Djulbatan, tepatnya di SD YPK Ebenhaezer, tempat rekan Saya bertugas yaitu Sudarman. Berangkat dari kampung sailolof berempat orang mengendarai dua motor hasil pinjaman dari warga, tepatnya Kami yang meminjam, hehe. Perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih tiga puluh menit. Jalan yang di lewati adalah jalanan tanah yang berbatu, lumayan membuat tubuh mungil ini terlempar di atas motor.

Kami di sambut oleh Sudarman bersama muridnya yang baru dua orang, sekitar 25% dari keseluruhan karena jumlah siswa hanya delapan orang. Persentase yang cukup besar bukan? Anak yang sangat pemalu, bahkan ada yang menyembunyikan wajahnya di laci meja. Eh gimana caranya ya? “Ga usah bayangkan, Saya aja yang sangat lebay mengumpamakannya” Maksudnya dia duduk dibangku dengan badan di kasih bungkuk sampai tidak kelihatan dari depan.

“Ko pu nama siapa kah?” Saya mencoba mendekati anak tersebut. Apa jawabannya? Sudah berulang kali mulut ini mencoba namun tak keluar dia punya suara. Satu persatu anak yang lainpun datang, beberapa ada yang di jemput ke rumah.  Alhasil berkumpulah tujuh orang anak, yang satunya tetap tidak mau datang walau sudah di bujuk.

Acara dimulai , di awali dengan hormat dari para siswa, dilanjutkan pemaparan materi pentingnya menjaga kebersihan diri sendiri dan pola hidup sehat. Habis cerita sana sini, acara intipun tiba yakni aksi potong kuku dan gosok gigi. Untuk kuku, kami bantu potongkan, Ya ampuuun, bisa di pakai buat sendok tapi penuh kotoran. Next agenda , gosok gigi di halaman sekolah yang diikuti dengan antusias dan mau mendengarkan arahan Kami dengan baik. AND DONE!






Kembali ke kelas ditutup dengan sedikit hiburan, nyanyian diiringi dengan alunan dawai gitar.  Mau tahu apa asyiknya tinggal di lingkungan kampung Papua? Sembari istirahat menunggu waktu pulang,

“ Bapa Guru, senang durian kah? Ini ada durian baru jatuh."

“Pak Guru, mau terong kah?"

Belum sempat dijawab pertanyaan warga, beliau lansung singgah meninggalkan tas yang di bawa dari kebun beserta isi. Betapa dihargai seorang guru, bahkan tidak bawa apapun pulang ke rumahnya. Begitulah posisi guru. Di perjalanan pulang kembali ke sailolof, dan di cegat lagi di jalan oleh orang tua siswa lainnya. Diberi dua buah labu yang sangat besar.

Alhamdulillah selamat sampai rumah kembali.

Syukur yang tiada tara, sambutan dan penghargaan sebagai guru selalu nomor satu.

Istirahat untuk kampung selanjutnya.

See you next. Maaf tulisan yang masih berantakan.

Rabu, 01 Juni 2022

WRITER'S BLOCK?

Bagaimana Cara Mengatasinya?



 Bismillah. 

Rabu, 1 Juni 2022, tak terasa sudah pertemuan ke-7 pelatihan menulis PGRI berjalan. Kali ini di pandu oleh Ibu cantik Lely Suryani. Kegiatan di buka dengan semangat yang membara sehingga semangat untuk menyimak materi juga kembali menggebu. Harapan diawal dari Bu Lely :
Bertepatan dengan HARLAH PANCASILA, tanggal 1 Juni, Dengan semangat  Patriotisme  dan Cinta Tanah Air yang tetap terpatri dalam dada, jadilah penulis dan pegiat literasi yang selalu menjunjung nilai - nilai luhur bangsa, memiliki wawasan  kebangsaan yang kuat sekaligus maju dalam wawasan global yang mendunia.

Untuk menyambut narasumber Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr., Bu lely memberikan sebuah rangkaian kata yang indah.

Dara cantik muda belia.
Indah dipandang penuh pesona
Tiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktifis literasi yang luar biasa
Written Block tema malam ini
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Ada banyak kebermanfaatan menanti
Usah ragu mantapkan jiwa
Tak kan ada yang sia - sia
Acap kali raga menyapa
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia.
Horeee.. beliaulah narasumber kita kali ini.

Ibu Ditta merupakan salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi. Guru dengan segudang prestasi dan pengalaman di bidang literasi dan organisasi. Penasaran dengan karya beliau?. Simak lebih detail di Profil Ibu Ditta.tulisan beliau dapat di simak pada link Kompasiana serta Blog.

Materi yang akan dijelaskan dan diskusi malam ini adalah tentang bagaimana mengatasi Writer's Block. Sebelum memulai materi, Bu Ditta memberikan tantangan menulis satu paragraf dengan ketentuan : 

  • Ketentuan tantangan menulis tema Pancasila
  • Buat tulisan 1 paragraf (minimal 5 kalimat) 
  • ttg pengalaman pribadi/praktik baik 
  • Tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulis
  • Harus berkaitan dg salah satu sila dalam Pancasila
Semangat dari peserta pelatihan tidak usah diragukan lagi, hanya dalam rentang sepeluh menit sudah banyak tulisan yang masuk. Dan saat detik - detik terakhir pun masih banyak yang mengetik namun tertahan karena grup sudah di kunci berhubung waktu habis.

Jadi apakah itu Writer's Block?

Writer's block adalah keadaan dimana penulis tidak tahu harus menulis apalagi,  sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.
Berapa lama WB bisa terjadi?

Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut. Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.

Penyebab dan Cara mengatasi writer's block? 

  • Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Penulis yang mencoba menulis dengan topik baru akan merasa asing dan terhambat dalam melanjutkan tulisannya. Untuk mengatasi karena kenadala ini maka Kita harus rajin membaca referensi tambahan sehingga info serta kalimat yang akan kita tulis akan mengalir kembali.
  • Metode baru dalam menulis
Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Karena setiap tulisan akan mempunyai metode yang berbeda. Untuk mengatasinya Kita harus  mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampaknya.
  • Stres, lelah fisik maupun mental
Disaat fisik dan mental lelah, tidak siap dengan ide dan kehilangan inspirasi , disaat itulah keinginan menulis menjadi tertunda. Namun terkadang tergantung dengan maindset masing - masing, menulis bisa menjadi healing, tempat meluapkan semua emosi yang tidak bisa di ceritakan serta di ungkapkan kepada orang lain.

  •  Terlalu perfeksionis.

Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis.

 Nah, Kita sudah mempelajari hal yang bisa menghambat dalam menulis serta beberapa tips supaya terhindar dari writer's block ini. Mari kita terapkan dan selalu menulis tanpa kendala yang berkepanjangan. Aamiin

Beberapa pertanyaan yang masuk :

P1 : Elen Pakpahan

Saya sepertinya tipe perfeksionis. Kalau tulisan saya belum sebagus yang saya inginkan rasanya tangan saya gatal, inginnya edit dan edit lagi. Alhasil saya menulis cenderung lambat. Mending kalau saya lagi mood, kalau tidak... tulisan bisa terbengkalai beberapa waktu.
Pertanyaan saya:
Apakah mood yang gampang berubah termasuk writer's block?
Bagaimana caranya/ tips supaya pekerjaan menulis saya bisa lebih cepat?

Jawab :

  • Mood yang sering berubah tentu bisa menjadi penyebab WB. Tapi ada beberapa tips sederhana yang ampuh untuk mengembalikan mood menjadi baik (ini berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa artikel yg pernah dibaca).
  • Lebih ampuh lagi bila menatap wajah kita yg  tersenyum dg bantuan kaca.
  • Hal lainnya untuk menembalikan mood bisa dengan melakukan hobi masing masing. Misal kalau saya refreshing dengan baca novel ringan, atau sekedar jalan jalan ke luar rumah meski hanya pergi ke pasar.
  • Bagaimana agar tulisan cepat selesai? : Akhirkan pengeditan.

 

P2. : Kasiatun

Bagaimana cara kita untuk bisa memfokuskan tulisan kita ke tema yang akan kita tulis. Dan bagaimana caranya untuk kembali lagi ke tema jika kita sudah jauh menulis tetapi baru menyadari kalau tulisan kita itu lari dari tema tulisan kita.

Jawab :

  • Kerangka tulisan. Ketika kita ingin tulisan kita fokus, sesuai alur, sesuai rencana, maka kerangka tulisan menjadi kunci utama.
  • Buat garis besar dari apa yang ingin kita tulis.Lalu buat rinciannya. Kembangkan tulisan deh akhirnya. 

P3. : Nelwiza
Apa yang harus dipersiapkan agar menjadi seorang Penulis terkenal?
Bagaimana agar ide dan tulisan kita terus mengalir seketika menulis dan tidak terjadi writer.s Block?

Jawab :

Yang harus disiapkan? Menulis resume, saling mengunjungi blog, sering menulis dan membagikan tulisan, tetap berkarya insya Allah bisa mendekatkan Mas/Mbak Nelwija dg harapan menjadi penulis terkenal. Tetap konsisten dalam dunia kepenulisan yaaa ... Ibarat teko. Akan bisa mengalirkan air dengan lancar bila tekonya diisi. Kita juga sama. Bila ingin lancar menulis, maka diri kita pun perlu diisi. Bagaimana caranya? Dengan banyak membaca 😊 

 See you next 

Syamsul Hidayati
Tiumang, 01 Juni 2022

Si Orange yang Tak Semua Suka

 Kenapa Saya?


Pagi ini diberi tantangan oleh Om Jay dalam menilai ini pepaya. Tepatnya apa yang terlintas melihat foto pepaya ini.??

Sebuah foto yang kalau di lihat tidak sepenuhnya menggugah selera. Warna yang tidak mulus , ada goresan di sepanjang badan buah, dan ada seperti sudah ranum. Seketika tampilan seperti itu sering diabaikan. Umumnya orang akan memilih yang tampilannya mulus dan bersih. Tapi mengapa masih ada orang yang mau?. Wah ternyata rasa buahnya sangat manis dan segar. Tampilan dagung buahnya orange yang cantik. Setiap kunyahan yang masuk di mulut terasa sangat memberi energi.

Tidak semua orang menyukai buah pepaya walaupun rasanya manis. Khasiat buah pepaya juga banyak. Bebarapa alasan tidak menyukainya adalah karena bau nya yang kurang enak, tekstur buah yang tidak sesuai dengan lidah. Itu bagi orang yang tidak suka, namun bagi yang menyukainya semua akan habis tak tersisa.

Dalam hidup sering ditemui penilaian orang hanya dari cover, dari tampak luar saja. Banyak yang memberikan pendapat dari apa yang dilihat tanpa mendalami siapa sebenarnya. Tidak hanya orang lain, terkadang diri sendiri pun langsung memerikan judge ke orang yang hanya selintas lewat. 

Seharus dan sebaiknya, jangan terlalu cepat menghakimi. Kita harus mengenal terlebih dahulu supaya menadapat hasil yang sesuai fakta. Karena tampilan luar tidak menjamin isi yang sama.  Tampak luar kurang menarik, bisa jadi sesungguhnya adalah orang yang akan membantu kita, menjadi teman baik dan bahkan menemani dalam setiap keseharian.

Jangan sampai kehilangan mutiara indah hanya karena ditemukan di lumpur yang bau. Mari saling menghargai dan berpositif thingking dalam hal apa pun. Tebarkan kebaikan dan kemurahan hati dalam apapun.

By Uni Yati

Senin, 30 Mei 2022

Menulis Buku Mayor Dalam 2 Minggu????

Apakah Mungkin Bisa Selesai.??

Senin, 30 Mei 2022 kembali dengan pelatihan menulis PGRI pertemuan ke-6 gelombang 25. Pelatihan kali ini akan di pandu oleh Ibu Aam Nurhasanah dan Narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit. Judul dan materi yang akan dibahas terasa sangat menantang sekali. Apa iya Kita bisa menulis buku mayor dalam rentang waktu dua minggu?. Sehebat apa ya kemampuan menulis kita sehingga bisa atau apa ya tips dan triknya?. 

Alhamdulillah, pelatihan dibuka oleh Bu Aam dengan perkenalan diri serta cerita perjalanan menulis beliau yang diawali dengan menjadi peserta Belajar Menulis ini juga.

Ibu Aam berasal dari Cipanas, Kab. Lebak Banten yang merupakan salah satu peserta BM 12 yang naskahnya lolos seleksi penerbit mayor. Sebelum jadi penulis buku mayor, beliau bukan siapa-siapa dan baru mengenal dunia blog. Namun, pada akhirnya setelah di rekomendasikan kelas BM, beliau ikut serta karena BM sangat membantu teman-teman yang ingin belajar menulis buku dan tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis. 

Beliau bergabung di angkatan 8 namun belum berhasil dan mengulang kembali di gelombang 12, saat materi Prof. Ekoji, dibuka tantangan menulis dalam 2 minggu. Beliau mencoba mengikuti tantangan dan akhirnya lolos seleksi dan tembus ke penerbit mayor PT ANDI OFFSET YOGYAKARTA. Wah Sangat Hebat yaa. Penerbit mayor PT ANDI akan mencetak buku kita dalam bentuk fisik dan dalam bentu digital (e-books)

Buku karya Bu Aam

Bu Aam, masuk angkatan kedua yang bukunya kolaborasi dengan Prof. Ekoji yang diberi nama angkatan September Ceria. Setiap angkatan yang lulus menulis bersama Prof. Ekoji, punya nama program yang berbeda. Angkatan pertama diberi nama Angkatan PELOPOR. Angkatan kedua SEPTEMBER CERIA. Angkatan ke-3 OKTOBER IMPIAN. Masih ada beberapa angkatan lanjutan yang mayoritas alumni BM 1-24. Pengalaman dan karya yang luar biasa Bu.


 Nah, narasumber Kita yang dalam perjalanan dengan semangatnya tetap membersamai dalam pelatihan malam ini. Dalam kesibukan dan jadwal lainnya tetap powerfull dalam menyampaikan materi. 

"Menulis Buku dalam 2 Minggu" merupakan suatu program yang dibuat oleh Prof. ekoji dengan tujuan Cara belajar menulis buku dengan mudah adalah dengan cara menuliskan hal-hal yang disampaikan oleh orang lain. Untuk periode bulan Juni ini, grupnya bernama JUNI MERDEKA.  Pilih topik dari video  di  Ekoji Chanel maupun presentasi Prof. Ekoji yang dapat ditemukan pada kanal Youtube lainnya.

Langkah menerbitkan buku dalam 2 minggu bersama Prof. Ekoji :

1. Pilih judul di EKOJI CHANNEL. Ekoji Chanel

2. Tuliskan apapun yang saya katakan dalam kanal tersebut. 

3. Perlihatkan draft tulisan kepada Prof. Ekoji

Berikut pengalaman beliau menulis.

Kebiasaan menulis dimulai dari kecil, yaitu pelajaran mengarang dalam Bahasa Indonesia. Beliau senang menulis apa saja. Mulai dari menceritakan mimpi, kekaguman akan alam sekitar, kisah lucu yang ditemui sehari-hari, dan lain-lain. Awalnya memang terasa sulit menorehkan kata-kata di kertas kosong. Namun kalau sudah satu kalimat pertama mengalir, tiba-tiba sisanya menjadi lancar dan susah disetop. 

Kesenangan beliau menulis adalah sebagai akibat dari kegemaran saya membaca buku. Semenjak kecil, senang membaca buku, tidak pernah dibelikan mainan. Ketika SD, buku bacaan beliau beragam. Mulai dari yang ringan-ringan seperti komik Tintin, Asterix, Godam, Gundala, Donald Bebek, dsb. atau langganan majalan Bobo, Kuncung, dan Kawanku.... hingga yang berat-berat seperti karya Agata Christie, Karl May, Alfred Hitchcock, dan Mark Twain. 

Banyak membaca membuat kosa kata yang dikenal menjadi semakin banyak. Apalagi ketika SMA Beliau diharuskan membaca puluhan karya sastra dari Pujangga Lama maupun Pujangga Baru. Diwajibkan membuat sinopsis oleh guru Bahasa Indonesia. Alhasil, selama SMA berhasil menelurkan 120 sinopsis.

Menulis sebenarnya bukan merupakan suatu tujuan, tapi jalan untuk mencapai cita-cita yang lebih besar. Ketika masih remaja, beliau punya cita-cita ingin keliling Indonesia namun dibayarin orang lain. Untuk itulah beliau banyak menulis mengenai berbagai hal, dengan harapan ada pembaca yang mau mengundang  mengisi seminar. Dan ternyata hal tersebut membuahkan hasil. Buku pertama di tahun 2001 berhasil membawa beliau mengelilingi 27 provinsi ketika itu. 

Menerbitkan buku dalam dua minggu meninggalkan tanda tanya yang panjang bagi peserta. Seperti apa hasil buku yang akan di terbitkan. Apakah penulis pemula yang tidak tahu apa - apa akan bisa.?

Beberapa pertanyaan yang masuk :

P1 : Sumiati (Gelombang 26)

Buku yang ditulis temanya bebas atau bagaimana??
Bentuk tulisan bagaimana??

Jawab :

Bu Sumiati yang baik, TOPIK DIAMBIL DARI EKOJI CHANNEL. Dimana Ibu diharapkan memilih dan menulis topik dari presentasi saya. KEmudian nanti akan diperkaya dengan sumber lain yang akan saya berikan.

P2 : Nurkhotijah (Gelombang 25)

Mampukah kiranya seseorang menulis buku dengan minimnya pengetahuan? 

Jawab :

Sangat mampu bu Nurkhotijah. Dan itu sudah dibuktikan oleh 59 guru-guru PGRI. Intinya bukan pengetahuan, tapi adanya MOTIVASI. Motivasi ingin belajar dan mau membaca. 

P3 : Trimahayanti (Gelombang 25)

Bun, sy ikut pemula, tahap belajar awal masih sangat belum tahu apa apa? mohon bimbingannya
kalian masih muda ttp hebat. Bun.  Menulis buku mayor itu seperti apa? mohon penjelasannya?

Jawab : 

Bu Trimahayanti, menulis buku mayor yangg dimaksud di sini adalah buku yang targetnya diterbitkan oleh penerbit terkemuka di Indonesia, dalam hal ini adalah Penerbit ANDI. Karya ini diharapkan dibaca oleh banyak gguru-gguru untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka mengenai suatu topik baru dalam dunia pendidikan.

P4 : Oktavia Hadianingsih (Gelombang 25)

Apakah format penulisan draft naskah seperti sebelum nya? ( TNR 12, margin normal, spasi 1,5)

Jawab :

Hi Bu Oktavia apa kabarnya? Benar Bu, formatnya masih tetap. Rencana mau menulis apa kali ini bu Oktavia?

P5 : Rusdawati  (Gelombang 25)

Membaca judul buku Prof Ekoji, saya melihat semuanya buku ilmiah.
Bagaimana triknya kita bisa membuat buku hanya dalam waktu dua minggu, takutnya buku yg kita buat tidak ada unsur ilmiahnya karena kurang waktu tidak melalui penelitian pustaka atau lapangan.

Jawab :

Buku-buku yang dibuat teman-teman guru menurut saya adalah karya ilmiah populer. Dinyatakan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak kalangan. Judul-judul dipilih sesuai dengan konsep termutakhir, karena kita ingin agar guru-guru Indonesia update. Sesuatu dikatakan ilmiah apabila terstruktur, sistematis, berbasis data, dan ada referensinya. Dan semua itu dilakukan dengan baik oleh para penulis pemula yang hebat. 

P6 : Indaryati (Gelombang 25) 

Untuk membuat karya buku ini tentunya di luar kompetensi kita sebagai guru mapel, karena mungkin buku materi teknologi digital, nah kalau dalam hal penulisan buku ini saya selaku penulis kurang menguasai, apakah ada pembimbingan? 
Kedua apakah dalam tantangan 2 minggu menulis ini bisa membuat buku solo yang lebih dari 50 lembar
Tiga adakah pendampingan dan pembimbingan dalam pbuatan buku nantinya? 

 Jawab :

Saya dan teman-teman penulis lainnya akan membimbing para penulis pemula. Pengalaman terdahulu memperlihatkan, bahwa dengan menuliskan presenatsi saya yang ada di EKOJI CHANNEL, para penulis pemula bisa mendapatkan 50 halaman. Kemudian saya akan memberikan para penulis referensi tambahan, sehingga materi bisa diperkaya menjadi lebih dari 100 halaman. Agar semuanya sistematis, maka langkah awalnya adalah membuat Table of Content atau Daftar Isi.


Demikian resume kali ini. Semoga Kita bisa menrbitkan buku dalam 2 minggu dan di sebarkan ke Gramedia seluruh Indonesia. Aamiin.

Yuk tetap semangat. 

See You next

Syamsul Hidayati
Tiumang, 30 Mei 2022

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...