Senin, 30 Mei 2022

GAIRAH MENULIS PUISI

MENULIS PUISI INDAH.??


Bismillah.
Menghadapi kegiatan yang jadwalnya sama, membuat hati galau tak menentu. Takut akan berpaling dan merasa terabaikan. Dalam sibuk dan padatnya kegiatan PERJUSAMI SMA Negeri 1 Tiumang , menyempatkan menyimak materi yang sangat menarik. Puisi yang akan mencerminkan curahan hati dan pengalaman. 

Dibuka dengan megah seperti biasa oleh Pak Dail. Di awali dengan pantun :

Jalan-jalan ke pasar baru
Tidak lupa membeli topi
Malam ini dapat materi baru
Judulnya Gairah menulis puisi


 Pemateri kali ini adalah Ibu E. Hasanah yang karya-karya puisinya sudah banyak dan tersebar dimana-mana. Untuk lebih lanjut Kita simak CV hebat dari Bu Hasanah berikut:


Wahh, ternyata Ibu hebat ini merupakan Alumni dari BM juga angkatan 18. Sungguh luar biasa pelatihan belajar menulis ini, telah banyak menciptakan penulis hebat dalam berbagai bidang.
Dalam 1 tahun sudah menghasilkan buku solo dan lebih dari 60 buku antologi.

Sekarang Kita masuk dalam materi utama yaitu PUISI. 
Apa ya puisi itu?, syaratnya , dan lainnya?

Puisi = ragam sastra yang terikat : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait.(KBBI)




Struktur Fisik Puisi
Puisi mempunyai bentuk yang berbaris - baris, mempunyai diksi yang indah dan mempunyai makna, menggunakan majas serta mempunyai rima. Dalam menuliskan puisi harus memperhatikan bagaimana aturan dalam penulisannya.

Puisi terdiri atas 2 jenis yaitu Puisi lama dan Puisi Baru

  • Puisi Lama
Puisi ini memiliki ciri : tidak diketahui pemngarangnya, disampaikan dari mulut ke mulut, serta sangat terikat dengan jumlah baris.

Yang termasuk puisi lama diantaranya adalah :

  1. Mantra
  2. Pantun
  3. Seloka
  4. Talibun 

Contoh Puisi Lama
Asam gendis asam gelugur, 
kedua asam siang meriang, 
mayat menangis di dalam kubur, 
teringat badan tidak sembahyang 

  • Puisi Baru

Puisi baru memiliki ciri : Bentuk Rapi dan simetris, Sajak akhir yang teratur, Sebagian besar puisi empat seuntai.

Jenis puisi Baru :

    1. Balada
    2. Hymne
    3. Ode
    4. Epigram
    5. Romansa
    6. Elegi
    7. Sateri
Contoh :

Pagi ini embun mengetuk  pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi segarnya 
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti

 

Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang. 
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan 
Ingatan kita beradu 
Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran 
Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh 
Masihkah ada waktu seperti sekarang? 

Wah, materi yang indah dan menghasilkan sajak serta untaian kata yang tak kalah indah.

Bu Hasanah memberikan tantangan buat peserta untuk membuat puisi dalam waktu singkat. Dan sungguh semangat dan bakat yang luar bisasa, dalam waktu singkat muncul puisi - puisi indah dari peserta, Lebih dari 40 puisi. Salut buat Bapak / Ibu peserta BM 25, sayang Saya tidak dapat berpartisipasi malam itu. 

 

Beberapa pertanyaan yang muncul :

P1 : Atin Mintarsih, Serang Banten

Bunda izin bertanya untuk puisi dan sajak apakah sama saja bun? Terus bagaimana ya caranya agar puisi yang kita buat itu ada rasanya, ada jiwanya ? Soalnya setiap buat puisi rasanya hambar kaya kurang kemestri gitu bun 😁terimakasih sebelumnya 

Jawab :

Untuk puisi biasanya karya sastra yg menyampaikan perasaan dan isi hati menggunakan diksi yg indah, kalau sajak susunan kalimat untk mengungkapkan perasaan atau isi hati yg memiliki Rima di bagian tengah atau di bagian akhir, dan lainnya 

Agar puisi ada rasanya, sebaiknya pemilihan diksinya tepat dan bermakna. 


Tidak banyak pertanyaan yang muncul karena peserta antusias dalam menuliskan puisi masing - masing. Gairah dalam menulis puisi sangat menggebu -gebu sehingga lebih fokus ke karyanya.

Kata penutup pertemuan kali ini :

jika pedang lukai badan
banyak obat bisa dicari
jika lidah lukai hati
kemana obat akan dicari

See you next

Syamsul Hidayati
Tiumang, 30 Mei 2022 


 





4 komentar:

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...