Jumat, 19 Agustus 2022

Tugas Mendadak!

 


Sore itu disaat perjalanan dari kampung halaman menuju daerah pengabdian. 

Brrrrrt, telepon selulerku bergetar, Kulihat sebuah panggilan suara melalui aplikasi Whatsapp dari orang yang kukenal.

"Assalamualaikum Kak, udah berangkat ke Dharmasraya?" tanyanya. 

"Sudah tapi belum sampai di rumah, masih di travel" jawabku sembari menjelaskan daerah saat ini berada.

Lebih lanjut kutanya apa tujuan menelfon. "Eh, sudah tahu Kakak jadi pemateri? Mendengar pertanyaan itu akupun terkejut dan sejenak membuat pikiran melayang. Pemateri apa ya? Apakah untuk mengisi seminar? Tentunya belum siap dong.

"Belum, pemateri apa ya?" 

"Oh, Saya kira Kak sudah di kasih tahu karena jadwal dan pembagian materi sudah selesai seminggu yang lalu. Kakak jadi pemateri di kegiatan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah ya" 

Akupun terdiam mendengar penjelasan tersebut, bagaimana mungkin akan memberikan materi saat waktu yang tidak banyak lagi. Memang sebagai seorang guru harus siap sedia untuk memberi pengetahuan akan sekolah. 

"Oke, jika jadwal Kak tak bentrok ya, kapan? tanyaku untuk memperjelas jadwal.

"Hari Rabu Kak, hari kedua kegiatan. Terima kasih, hati-hati di jalan. Assalamualaikum"

"waalaikumsalam" 


Tut, bunyi sambungan telepon terputus. Kuhela nafas berat, wah, mendadak mendapat tugas untuk memberikan materi. Memang tidak susah tetapi semua yang serba tanpa persiapan membuatku tak habis pikir. Seminggu yang lalu sudah di atur, apa begitu sulitkah memberi tahu?

Bukan mencari siapa yang salah, bukan melepas tanggung jawab. Koordinasi dan informasi dari atas ke bawah itu sangat penting.

Tapi ya sudahlah, mulai kupikirkan skenario seperti apa untuk penampilan nanti. Menampilkan serta berbagi ilmu dan pengalaman bersama peserta didik baru. 

Bagaimana ending dari cerita ini?

Aku tak jadi tampil, menyisakan air mata kekecewaan.

Detailnya mungkin tak akan ku jabarkan.

Kamis, 18 Agustus 2022

Dan Hasilnya?


Air mata itu terasa panas membasahi bantal. Muncul beberapa spekulasi apa yang tengah kurasa, kelelahan, deman tinggi dan lainnya. Perlahan getaran tubuhku menghilang, namun tidak bisa bergerak banyak. Semua teman khawatir tiada kira karena biasanya, aku yang tidak pernah mengeluh sakit tiba-tiba terbujur lemas. 

Berhubung situasi sekre yang tidak kondusif untuk istirhat, disarankan malam itu untuk pindah ke rumah kontrakan Rizka yang mendapat sekolah penempatan tidak jauh dari sekretariat. Entah dapat pinjaman motor dari mana, aku diantar kesana.

Keesokan paginya, kondisiku belum pulih dan masih terbaring lemah. Ditemani oleh wakil ketua,  berangkat ke Puskesmas Aimas.

Setelah menunggu antrian, tibalah giliran untuk konsultasi. Prosedur pemeriksaan telah selesai, kemudian berhadapan dengan dokter yang bertugas saat itu.

"Nama siapa?" tanya Bu Dokter

"Yati Bu"

Pertanyaan selanjutnya membuatku tercengang, "Miss atau Ms?" 

Lah, memang kenapa ya? Apa karena hasil pemeriksaan awal menunjukkan gejela lain? Memang sih, pusing, mual, muntah dan tidak bisa makan tapi kan tidak harus ke arah sana. Apakah perasaanku saja yang salah atau memang ini pertanyaan dasar? 

Pulang dari Puskesmas, kudapati obat general pereda panas. Esoknya karena tidak ada perubahan dan malah semakin parah. Mereka menyewa taksi, begitu panggilan angkutan umum disana untuk mengantarku ke RSUD Selebesolu. Perhatian yang tanpa banyak kata dan langsung action membuatku terharu dan merasa hangat. Yang sakit satu orang tapi pendamping enam orang, luar biasa.

Mereka menghandle semua, administrasi serta lainnya. Ternyata setelah diagnosa awal, Dokter menyuruh untuk tes darah di labor. Ku naik ke tempat pengambilan darah, tertatih. Tak lama sesudah sampel diambil, langsung keluar hasil pemeriksaannya. Kami terkejut karena prosesnya secepat itu, ternyata sampelku tertukar dengan pasien lain. Aneh saja, hasilnya demam berdarah dan sangat cepat hasilnya. 

Apa ya sebenarnya yang tengah ku alami?

Satu jam kemudian hasil pemeriksaan darah keluar, pastinya memang punya diriku. Mendengarkan penjelasan dokter dan hasilnya adalah malaria jenis tropika tingkat dua. Waw, sungguh kejutan yang berhasil. Tak pernah terbayangkan akan mencoba juga penyakit endemik Papua ini. Untung segera dibawa ke Rumah Sakit, jika dibiarkan lebih lama akan semakin parah. 

Alhamdulillah dikelilingi oleh orang-orang baik dalam menjalani pengabdian jauh dirantau. Begitu banyak rasa cinta yang saya rasakan. Abang satu penempatan sekolah yang diam-diam menangis melihatku sakit tidak berdaya. Dia bersusah payah mencarikan obat, makanan yang bisa kutelan. Dia tipe yang didepanku akan cerewet memberi ceramah kenapa begini, kenapa begitu.

Rizka, Pia dan Revi yang senantiasa mendampingi kala ku tak bisa apa-apa. Semua kebutuhan dipenuhi, rela tidak tidur, membersihkan tubuhku, menyiapkan makanan dan banyak hal lainnya. Entah bagaimana ku bisa membalas semua itu. Mereka bukan siapa-siapa, hanya orang asing yang bertemu empat bulan lalu. Tak lupa Ica juga, membuatkan brownis manis untukku yang tak selera makan. 

Hanya mereka saja? Tentunya tidak, terima kasih untuk semua rekan SM3T UNP yang telah menjaga sehingga kubisa melewati itu semua. Mata khawatir kalian takkan pernah bisa ku lupa. Rentetan perhatian dan aksi nyata selalu terbayang saat ingat masa itu.

Love You All.

Selasa, 26 Juli 2022

DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Hari demi hari telah dilalui, resume pun mendekati akhir yang artinya hari ini adalah pertemuan terakhir Belajar Menulis. Tak terasa namun terlihat. Senin, 25 Juli 2022 adalah malam puncak menerima materi tentang menulis dari narasumber hebat serta di pandu oleh moderator keren.

Pelatihan di buka oleh Bapak Muliadi dengan penyampaian yang jelas dan terarah. Memperkenalkan narasumber yang telah banyak berkecimpung di dunia literasi dan tentunya berhasil. Beliau adalah Bapak Bambang Purwanto, 

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sudah digaungkan oleh pemerintah sejak tahun 2015. Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak.

Salah satu program literasi yang beliau terapkan adalah membaca 15 menit sebelum belajar . Yuk simak video berikut untuk lebih jelas gambarannya.


Beliau menjalankan kegiatan membaca 15 menit sebelum belajar sejak tahun 2016. Bagaimana ini bisa dikelola datanya? Siapa saja yang melakukan kegiatan ini setiap hari? 
Beliau biasanya disela-sela jam kosong, keliling seluruh kelas dengan mencatat berapa siswa yang membaca setiap harinya. Menghitung secara manual. Misalnya kelas 7A jumlah siswa 28 yang membaca hanya 20. Maka point literasi kelas 7A adalah 20/28 x 100

Seiring perkembangan zaman, Tahun berikutnya menggunakan google form yang harus diisi oleh KM atau Piket Kelas input di lab komputer pada saat istirahat. Kemudian  direkap untuk seluruh kelas menjadi point literasi sekolah. 

Program literasi yang dilakukan tiap minggu dengan jadwal sebagai berikut :

  • Senin Membaca Kitab Suci 
  • Selasa-Rabu Membaca Buku yang siswa suka
  • Kamis yaitu Pembacaan Cerita oleh Bapak Ibu Guru
  • Jumat Curhat Siswa
Begitu banyak prestasi yang diukir oleh sekolah beliau sebagai penggiat literasi yang keren. Platform penulisan sebagai wadah untuk menampung semua hasil kegiatan juga dikelola dengan sangat baik.

Kata motivasi dari Pak Bram 

Kegiatan literasi sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk bisa terus dikembangkan. Harapannya setiap guru bisa menjadi pejuang literasi disekolahnya. Tidak hanya hebat karena menulis untuk diri sendiri akan tetapi bisa berkontribusi di sekolah dan di masyarakat. 

Salah satu platform digital beliau adalah Kalimat Bahagia Mr. Bams 

Yuk diintip di Kata Bahagia Mr. Bram

 


 

Jumat, 22 Juli 2022

BLOG SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN

Selangkah lagi penghujung pelatihan nih, sudah menjelang malam yang ke 29. Pintu keluar sudah terbuka sedikit. Mari tanyakan diri sendiri, apa ya yang bisa saya bawa keluar dari sini? Berapa harta karun yang saya dapatkan? Jangan sampai keluar dengan tangan kosong karena begitu banyak berlian yang ada di dalam pelatihan ini.

Malam ini bersama Ibu Rosminiyati, menghabiskan malam selama dua jam. Memandu pelatihan tentang Blog Sebagai Sarana Pembelajaran yang akan di jabarkan oleh Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd.,M.M.,CTMP. Narasumber yang telah menerbitkan 3 buku solo dan 31 buku antologi, sungguh luar biasa. Belum lagi jika kita melihat perjalanan pendidikan beliau.

Blog sebagai Sarana Pembelajaran.

Bagaimana memanfaatkan blog sebagai sarana untuk melancarkan pembelajaran? 

Saat ini blog bukanlah sesuatu yang baru karena hampir setiap orang mengenal tentang blog.

Beberapa fungsi Blog 

  • Kaum akademia menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang di dapatkannya. 
  • Membantu mengingat kejadian-kejadian yang menarik perhatian saya baik dimasa lampau atau saat ini. Masa lampau dengan dibantu dokumentasi berupa foto-foto akan mudah mengemasnya kembali menjadi sebuah cerita true story.  
  •  Blog dapat menjadi sarana belajar, terutama belajar writing 

Zaman yang sudah digital membantu untuk setiap kejadian bisa langsung di tuliskan. Tulisan bisa di simpan terlebih dahulu di gawai, atau bisa langsung di paltform literasi yang mewadahi tempat untuk menulis.

 Alagi untuk seorang guru, blog bisa di maksimalkan untuk saran pembelajaran. Penjelasan materi, tugas serta soal bisa dibagikan kepada peserta didik melalui blog.

Blog juga bisa digunakan sebagai saran belajar menulis. Biasakan peserta didik menulis di blog, semua tugas di kumpulkan lewat blog masing - masing serta mewajibkan untuk saling mengunjungi blog. InsyaAllah dengan kebiasaan ini, kemampuan menulis akan semakin terasah.

Motto keren yang saya dapatkan malam ini :

Jadilah seorang guru yang inovatif dan menginspirasi


Beberapaka karya Bu Nani

Materi yang luar biasa. Blog, di tangan seorang pakar dapat menjadi apa saja yang bermanfaat, tak terkecuali sebagai media pembelajaran yang sangat menarik. Mudah-mudahan kita dapat mengikuti jejak Bu Nani dalam pengelolaan blog untuk keperluan mengajar.

Rabu, 20 Juli 2022

Pembuatan Es Krim Putar

 Pemanfaatan Sifat Koligatif Larutan
Penurunan Titik Beku

Sifat Koligatif Larutan

Kata koligatif berasal dari kata latin colligare yang berarti berkumpul bersama. Sifat ini bergantung pada pengaruh jumlah semua partikel dan tidak pada sifat dan keadaan partikel. Sifat koligatif elektrolit  berbeda dengan sifat koligatif non-elektrolit. Alasannya karena elektrolit terurai menjadi ion-ion dalam larutan dan dengan demikian suatu senyawa elektrolit terurai menjadi dua atau lebih partikel bila dilarutkan.

Terdapat empat sifat koligatif larutan, yaitu 

  1. Penurunan tekanan uap (∆P)
  2. Kenaikan titik didih    (∆Tb)
  3. Penurunan titik beku (∆Tf)
  4. Tekanan osmotic (π)

Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim

Adonan es krim ditempatkan dalan bejana yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 0C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air dan garam dapur.

Temperatur normal campuran es dan air adalah 0C. akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat seperti yang diinginkan.

Alat dan Bahan

  • Susu Kental Manis
  • Es batu
  • Garam dapur kasar
  • Perasa es krim / Bubuk eskrim
  • Wadah es (Baskom)
  • Kaleng atau plastik
  • Topping
Langkah Kerja

1.      Menyiapkan Alat dan Bahan yang diperlukan

2.      Memasukkan bubuk es krim/ perasa ke dalam wadah plastik

3.      Memasukkan susu cair yang telah dilarutkan dalam air dingin ke dalam adonan bubuk 

4.      Mengocok adonan menggunakan mixer selama 5-10 menit / hingga tekstur adonan menjadi kental dan mengembang (optional)

5.      Meuang adonan es krim ke dalam wadah/baskom

6.      Memasukkan adonan kedalam sebuah panci / kaleng.

7.      Menyiapkan es batu yang telah di hancurkan kasar ditambahkan dengan garam dapur pada sebuah baskom. Letakkan panci berisi adonan pada baskom tersebut. Kemudian memutar panci hingga adonan bertekstur setengah padat dan mendingin.

8.      Setelah proses pemutaran tersebut, adonan difrezeer selama 5 – 10 menit.(optional)

9.      Untuk menambah kelembutan es krim, maka setelah difreezer, dikeluarkan kembali dan dimixer ulang hingga tekstur menjadi lebih lembut. (optional)

10.  Memasukkan pada wadah siap saji dan difreezer kembali.(optional)

11.  Pada es krim tambahkan dengan topping sesuai selera

Note : Jika langkah yang optional tidak bisa di lakukan, skip aja

cara lain bisa di simak di :



Okee, mari di coba. Bisa banget kalau di rumah tidak ada kulkas.
Es batunya beli aja, hehe

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...