Sabtu, 11 Juni 2022

Momen LPTQ

 


Menjalani hidup baru di budaya asing, apakah bisa bertahan? Lanjut yok kisahnya.

Besoknya aku bangun kesiangan, mungkin karena penyesuaian waktu. Terjaga pukuL 8 pagi yang berarti di Sumbar masih jam 6, sebenarnya malu karena numpang tidur bangunnya telat lagi. Keluar dari kamar ternyata Bu Sitti sudah sibuk di dapur, teh serta gorengan terhidang di meja.

Ku minum teh yang sudah dingin dilanjutkan nasi goreng . Sembari menikmati sarapan yang ada bersama Bg Gung memutuskan untuk berkunjung ke LPTQ. Melihat teman yang belum jelas kapan mau di jemput oleh kepala sekolahnya. Meburut info masih ada sekitar 30 orang yang masih menginap di sana.

Siang harinya kami berangkat dengan ojek yang ternyata ada, biaya 30 ribu rupiah jarak tempuh kurang lebih 15 menit, mahal ya tapi tak apa. Untung ada transportasi di kondisi akses yang susah. Kondisi LPTQ ramai, mereka tidur di ruangan besar satu untuk cowok dan satu lagi cewek. Alas tidur didapat dari pinjaman salah seorang keluarga teman yang ada yaitu ketua kami.

Hari dilalui penuh cerita dan penuh tawa sekaligus mengenal kepribadian masing-masing. Kami yang masih stay, ada yang sudah bertemu Kepsek tapi belum di ajak ke penempatan dan ada belum dapat kepastian.

Oh iya, berhubung di tempatkan di pulau, Aku menghubungi dosen pendamping yang mengantar ke Sorong. Memberi tahu butuh pelampung untk berjaga dari kejadian diluar keinginan. Gayung bersambut, langsung di data dan di belikan. Terima Kasih.

Kembali ke kondisi LPTQ, dua hari berlalu masih di fasilitasi konsumsi dari dosen. Haripun dilewati, ada satu hari kami pergi ke Pasar Remu, naik taksi dong, hehe. Hmm keren toh hidup SM3T Sorong, mainnya taksi bukan angkot atau bus. Siapa bilang hidup di Papua itu susah, tuh buktinya kemana-mana naik taksi, jauh dekat taksi. Wuihh pada kaya toh.

Dalam perjalanan bertemu seorang tante yang katanya dari Makasar, berbagi ceritalah. Tiba di pasar, terjadi debat antara Si Tante dengan sopir, beliau ingin kami di turunkan di terminal sedangkan sopir mau turunkan di pasar bagian belakang. Tante maunya kami tidak susah saat pulang nanti karena belum tahu arah dan kondisi pasar.
Akhirnya tetap turun di belakang dan Si Tante pun menemani kami ke dalam pasar, memberi petunjuk jalan keluar dan cara pulangnya.

Alhamdulillah banyak yang peduli walaupun kami baru di sini bahkan orang asing pertama bertemu.

Begitu banyak hal yang dilalui di LPTQ, ada suka dan duka tapi lebih dominan sukanya. Duka yang di alami ya paling habis duit buat jajan, tak lupa air sering mati.

Seiring berjalannya waktu kekeluargaan semakin erat , saling menjaga dan melengkapi. Inilah kata orang “Cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu”.

Klise tapi tak apa.

Day 2 - Nikmati Lelahmu

 


Sembari menikmati secangkir kopi di temani alunan musik nostalgia, kembali ku torehkan rangkaian kata demi kata untuk tulisan malam ini.

Masih seperti hari biasanya, sabtu ini pulang sore. Bukan telat tapi memang seharusnya begitu,
Pelan ku taroh tas dan bawaan dari sekolah, amplop berisi jawaban ujian peserta didik. Ah, itu kan pekerjaan sekolah ngapain di bawa pulang? Terkadang muncul pemikiran seperti itu.

Ku rebahkan tubuh mungil ini, lelah dan tak berdaya meluruskan sejenak punggung yang terasa berat.
Ngeluh?
Tentu tidak, karena setiap prosesnya selalu di nikmati dan dijalani.

Pernah terpikir untuk apa bekerja sekeras ini.
Untuk apa berjuang sekuat ini.
Luangkan waktu untuk diri sendiri.

Pekerjaan ini sudah keputusan sendiri, tidak ada orang lain yang memaksa. 
Resiko dan segala tugas sudah menjadi tanggung jawab.
Menyesal?
Oh, tidak pernah terlintas sedetik pun.

Kok bisa bertahan, pergi pagi pulang sore. 
Setumpuk tugas dan pekerjaan, Apa tidak melelahkan?

Jadi begini, setiap keputusan yang telah di ambil akan menjadi bagian dari hidup yang kita jalani.
Pekerjaan yang terasa berat tidak sedikit menjadi impian orang di luar sana.
Banyak yang masih berjuang untuk dapat berdiri di suatu tempat menghasilkan uang untuk menghidupi diri sendiri bahkan keluarga.

Jalani dengan rasa syukur.
Jalani dengan hati lapang.
Nikmati semua proses yang ada.
Tertatih dan terbentur itu hal biasa.
Tergantung kita menyikapinya.

Dengan syukur semua akan terasa menyenangkan.
Alhamdulillah untuk setiap kesibukan yang ada.
Pandai-pandai manage waktu.
Bahkan kerjaan pun bisa menjadi healing tersendiri.

Yok nikmati lelah ini.
Tiada pekerjaan yang mudah.

Jumat, 10 Juni 2022

Day 1 - Nyaman

 


Bismillah.

Kali ini menjawab tantangan dari Om Jay untuk menulis di blog 30 hari, 10 Juni - 10 Juli 2022.

Semoga istiqomah dan bisa melihat hasil menulis tiap hari.


NYAMAN

Nyaman dan kenyamanan berperan penting dalam lika liku kehidupan.
Saat sudah nyaman apapun masalah akan di hadapi dengan tenang
Kau tahu?
Nyaman tidak bisa di paksakan
Seberapa keraspun memaksa untuk mencoba masuk
Mencoba untuk sesuai, Rasa nyman tidak akan tumbuh

Rasa nyaman pun tak bisa didefenisikan
Apa sih nyaman itu sebenarnya?
Apakah harus merasa tenang?
Apakah tidak ada masalah apapun?
Apakah semua sejalan?
Entahlah

Bila sudah merasa nyaman, ya nyaman saja
Bila tak nyaman, sebaik apapun, seroyal apapun
Terasa ada yang mengganjal

Tak nyaman bukan berarti membenci
Tak nyaman bukan berarti membentuk dinding
Tak nyaman bukan berarti apa-apa
Tak nyaman hanya sekedar tak nyaman

Disaat seperti itu lah, menenmpatkan sebagaimana mestinya harus di lakukan.

Kejelasan Hari Itu

 


Nah, dari Kak Ulfa didapatkan sedikit gambaran tentang Sailolof Distrik Salawati Selatan yang merupakan bagian dari pulau kecil. Akses menuju kesana ada dua cara yaitu jalur darat terlebih dahulu kemudian numpang menyebrang dengan kapal perusahaan terus lanjut naik mobil ke Sailolof. Cara kedua, jalur laut menggunaka jolor yakni kapal kayu dengan mesin yang memakan waktu perjalanan 8 – 12 jam di lautan, Waw.

“Jangan berkecil hati dengan sikap Kepala Sekolah, Beliau memang seperti itu tapi baik sekali”, pesan Kak Ulfa. Selesai berbagi cerita Kak Ulfa pun berpamitan dan Kepala Sekolah juga pergi. Untuk sementara kami tinggal disana bersama teman yang lainnya.

Teman yang sudah bertemu Kepseknya ada yang langsung dibawa dan ada yang menetap menunggu di LPTQ. Masih ada beberapa yang belum tahu siapa perwakilan dari sekolah penempatannya. Pagi hingga siang hari kami hanya menghabiskan waktu sembari melepas lelah dan menunggu bahkan untuk tidurpun belum tahu di mana.

Sore harinya, hujan rintik-rintik membasahi bumi, tiba-tiba Kepala Sekolah menjemput kami. Semua barang diangkat ke mobil dan berangkat. Bapak berkata kami tidak dibawa ke rumah beliau tapi akan diinapkan di rumah salah seorang guru di sekolah itu. Rumahnya tidak begitu jauh dari LPTQ .

 Selama perjalanan beliau bercerita bahwa beliau juga guru kimia karena sebagia Kepala Sekolah banyak tugas di kota maka diminta guru kimia yang di tempatkan di SMAN 9. “Saya sampai ngikut Pak Romanus ke bandara” kata beliau. “Dan Saya ditolak karena pembagian bukan di sana”.

“Hmm, pantas”, gumamku dalam hati karena satu-satunya jurusan kimia penempatan Sorong ini. Pantas saja saat pembagian dengan lancar menyebutkan tempat penempatan Syamsul Hidayati.

“Nanti Mas Agung akan tinggal bersama Saya”, Kata Pak Kepsek.

“Di sana ada rumah dinas Kepala Sekolah SD, Saya sudah minta tinggal di sana, kuncinya sudah ada”

“Untuk Bu Yati, nanti bisa tinggal bersama guru honorer SD, beliau hanya sendiri dan rumahnya ada dua kamar”, tambah beliau

Sesampai di rumah Bu Sitti, kami langsung turun dan disambut dengan ramah. Ternyata ada satu orang anak SM3T IV UNMUL , Kak Masnah. Bercerita dan kenalan dengan tuan rumah, tak terasa sudah pukul 5.30 WIT. Kami membersihkan diri , habis magrib makan malam telah di sediakan , Tadaaa Trada cabe. Untung Bg Gung ada bawa rendang, penyelamat makan malam saat itu. Perut sudah kenyang, badan letih, tidurpun jadi obat paling mujarab, pulas. Selesai cerita hari itu, apa kejadian besoknya? Di next cerita ya.

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

Assalamualaikum.
Selamat malam, bertemu lagi dengan tulisan uni yang masih belajar.
Pertemuan ke-11 dari Belajar Menulis PGRI

Malam ini di pandu oleh Ibu cantik Mutmainah biasa dipanggil Emut dari Lebak Banten. Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 24 (Januari-Maret 2022) yang telah  menghasilkan buku solo hasil 30 kali pertemuan dengan Narasumber keren belajar menulis PGRI.
Wah, selamat Ibu dan salut. Kata pembukaan yang keren untuk pertemuan kali ini. 👇👇👇

"There's always a first time for everything

 Selalu ada pengalaman pertama untuk segala sesuatu, dan untuk kesalahan dalam pengalaman pertama segala kesalahan termaafkan🤭 sedangkan keberhasilan adalah luar biasa. 

 I will never know until I try 

Kalau saya tidak mencoba maka saya tidak akan tahu apakah saya melakukan kesalahan atau kegagalan atau menjadi sukses.

 Bagaimana pun jadinya nanti saya tetap mendapatkan hal yang sangat berharga sebuah pelajaran dari pengalaman yang saya alami. "

Narasumber kali ini adalah Widya Setianingsih seorang guru di MI Khadijah Malang alumni BM 21 yang kariernya melesat bak pesawat jet  dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor, penulis buku puisi "Laras laras makna dalam kata". Sekaligus pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang. Simak CV bu Widya disini

Bu Widya dan Karyanya

Pembukaan pelatihan dengan kata semangat dari narasumber :
Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta.

Yok, kita masuk materi malam ini tentang majalah.

Apa ya majalah itu?
Pengertian majalah dapat di lihat dari beberap sudut pandang.
  • Menurut KBBI
Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
  • Menurut Waktunya
Majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’.
  • Menurut Isinya 
Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;
Sekolah Bu Widya mengabdi mempunyai majalah yang di sebut dengan KARISMA.


Berikut sejarah singkat karisma kebanggan sekolah beliau.
Usia majalah sekolah beliau kurang lebih 13 tahunan. 

Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn.Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit 
tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.
Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. 

Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik,  keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu  hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman).

Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan beliau sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010, diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan.

 Langkah Menerbitkan Majalah Sekolah

  1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
  2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana.
  3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan.
  4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll


Seperti apa ya susunan majalah?


Susunan Redaksi Majalah Sekolah

    •  Penasehat : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah
Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

    • Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah

Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 

    • Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. 

Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

    • Editor 

Tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan.

    • Reporter 
Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

    • Fotografer

Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

    • Layout 

Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

    • Bendahara 

Tugasnya: Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

Terkadang kita bertanya, Apa sih manfaat dari majalah sekolah?Apkah tidak tambah kerjaan aja?
Yok kita lihat apa manfaatnya.

    1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa
    2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
    3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)
    4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 
    5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah.


  • Membuat nama majalah. 
Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.

  • Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 
    • Visi Misi Sekolah
    • Salam Redaksi
    • Berita Sekolah
    • Profil Guru 
    • Profil Siswa Berprestasi:
    • Karya Siswa 
    • Kegiatan Siswa 
    • Kuiz berhadiah
    • Prestasi Sekolah 
    • Info dan pengumuman
  • Mengajukan ISSBN.
Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

  •   Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. 

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran : 

    • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
    • Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.
    • Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 
    • Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
    • Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.
  • Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.
  • Cover dan Layout Menarik. 

Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah.

Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

  • Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:

    1. Biaya cetak majalah
    2. Membayar HR crew
    3. Pembelian hadiah kuiz dll 
  • Upgrade Ilmu Secara Kontinue
  • Percetakan

Materi yang sarat akan informasi penting.

Terima kasih Bu.

Semoga sekolah saya segera punya majalah.

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...