Selamat malam.
Kembali lagi dengan rangkaian kata yang tidak bisa aku pikirkan secara gampang. Aku mulai kehabisan ide cerita walaupun bank ide sudah ada. Mencoba menuangkannya dalam bentuk tulisan membutuhkan keinginan yang kuat. Mood memulai perlahan menurun.
Dalam sunyinya malam ini, aku terdiam lama di depan gadget. Menorehkan satu kalimat lalu hapus dan terjadi berulang kali. Aku kehilangan arah melanjutkan kisah.
Ku merenung mengingat rangkaian kegiatan serta kejadian yang telah berlalu. Oh iya, bagaimana jika hasil menulis hari ini kacau? Akan tetapi kutepis pemikiran itu jauh-jauh. Tidak boleh menyerah. Jadi, mau ceritakan apa?
Akhirnya diputuskan curhat tentang hari ini .
Rutinitas pagi seperti biasa, tidak ada yang baru. Hari ini aku akan membantu Ayah dan Ibu menanam padi di sawah. Benih yang disemai sudah waktunya di tanami. Ukuran lahan tidak besar hanya satu petak saja. Biasanya jika mulai pagi, selesai menjelang zuhur. Bermodalkan pengalaman tersebut aku bersama ibu dan adik bungsu berangkat. Persiapan bekal hanya untuk sampai siang.
Sesampai di sawah, benih di cabut dari persemaiannya. Kondisinya memprihatinkan, daun yang seharusnya hijau segar ternyata penuh kemerahan seperti daun yang terbakar. Benih tidak tumbuh sebagaimana yang di harapkan. Walaupun demikian Alhamdulillah masih bisa digunakan dengan harapan bisa berkembang pesat jika sudah dipindahkan.
Perkiraan waktu kami meleset, hari semakin siang tapi benih belum ditanam satu pun dalam sawah. Gagal deh rencana pulang cepat dan istirahat, hehe.
Akhirnya sawah satu petak itu tidak selesai ditanami. Masih sisa sebagian kecil karena tidak cukup benih. Alhasil pulang juga sudah hampir Magrib dengan target tidak tercapai 100%. Besok sambung lagi.
Sekian cerita kali ini, kurang detail ya?