Jumat, 02 September 2022

Sailolof Squad

Kenapa bisa dinamakan denga Sailolof Squad? Sebenarnya kurang tepat juga sih karena tidak semua anggotanya ditempatkan pengabdiannya di Kampung Sailolof. Akan tetapi dari lima orang, tiga diantaranya berada di Sailolof termasuk diriku. Berhubung di kampung ini pusat kecamatan sehingga fasilitas dan jumlah warga lebih banyak di bandingkan dua kampung lainnya. Hal ini yang membuat tempat aku berada menjadi titik kumpul.

Oke, sekarang mari perkenalkan satu per satu anggota dari squad ini. 


Kita mulai dari yang paling tua ya, hehe. Jika ditilik dari foto di atas kira-kira jelas tidak ya? Posisi di sebelah kananku bernama Agung Mulya, Bang Gung biasa aku memanggillnya. Dia ditempatkan di SMA Negeri 9 Kab. Sorong. Jurusan semasa kuliah adalah geografi di Universita Negeri Padang. 

Bang Gung ini orangnya baik, perhatian dan memperlakukanku seperti saudara kandung sendiri. Selama satu tahun penempatan aku banyak bergantung dan hidup dari bantuannya. Pola pikir dan pandangan kami berdua berbeda, walau sering beradu argumen tapi bisa di selesaikan dengan baik. Tentunya harus ada yang mengalah salah satu demi kebaikan bersama. Intinya, dia menjadi tempatku berbagi dan mengadu berbagai hal, membuatku merasakan bagaimana asyiknya mempunyai kakak.

Selanjutnya diriku sendiri, dari foto terlihat orang yang paling imut, cantik dan manis, ya kan?

Syamsul Hidayati nama yang diberikan orangtuaku. Untuk panggilan tidak ada yang baku, terlalu banyak nama kecil yang aku dapatkan. Dimana bertemu orang baru atau ke tempat baru sering ada panggilan baru. Mau tahu apa? Yati, panggilan paling umum dan biasa ku perkenalkan, Ati, Uni, Kak, Mpok, Yat, Samsul dan lainnya. Bagiku tak mengapa asal bukan panggilan yang buruk. Oh iya, aku jurusan kimia UNP dan juga ditempatkan di sekolah yang sama dengan Bang Agung. 

Next, sebelah kiri mempunyai nama Nanang Septiyadi, jurusan olahraga. Dia mengajar di SDN 01 Kab. Sorong tepatnya Kampung Sailolof. Anaknya asyik, supel, menyenangkan dan selalu positif. Segela sesuatu akan dilihat kebaikannya, tidak ada salahnya kita begini...Nanti pasti ada solusinya dan kata-kata positif lainnya. 

Nah, kami bertiga aku, Bang Gung dan Nanang satu dapur. Artinya, segala sesuatu untuk pengisi perut kami masak bersama di rumah yang ditinggali oleh mereka, sedangkan aku di rumah sebelahnya. Hari-hari lebih banyak kami lewati bersama kecuali saat sekolah dan tidur serta kegiatan pribadi lainnya. 

Di belakang Nanang pada foto itu adalah Fajri Rahmadatul dan sebelahnya Sudarman. Keduanya jurusan olahraga juga di kampus yang sama dengan Nanang yaitu UNP.  Fajri ditugaskan di Kampung Kotlol, Darman di Kampung Djulbatan. Mereka sering datang ke Sailolof untuk sekedar main atau menginap. Terkadang berangkat sekolah dari Sailolof, siangnya kembali lagi.

Hal ini yang membuat kami berlima semakin dekat, merasakan persaudaraan yang erat. Walaupun jauh dari kampung halaman dan merantau ke bagian ujung Indonesia tapi masih bisa merasakan hangatnya rumah. Begitu banyak cerita yang telah kami lewati bersama, setiap momen dan kejadian tidak akan pernah terlupa. 

Kabar baiknya, sekarang kami telah mendapat tanggung jawab dari pemerintah semuanya. Periode pengangkatan yang sama, tersebar ke beberapa sudut negeri. Komunikasi tetap berjalan, silahturrahmi tetap di pupuk. Semoga suatu saat nanti kita bisa berkumpul bersama lagi. Tentunya dengan cerita bahagia masing-masing. Terima kasih telah hadir melengkapi potongan cerita perjalanan hidupku.


Kamis, 01 September 2022

Praktek Pembuatan Tahu

Mengajar di sekolah yang jauh dari fasilitas memadai membuatku harus berpikir kreatif. Ujian praktek kelas XII SMA Negeri 9 Kab. Sorong sudah semakin dekat. Aku diminta untuk mempersiapkan praktek sesegera mungkin. Banyak ide bermunculan akan tetapi karena kurang alat dan bahan membuatku mundur. Akhirnya kuputuskan untuk membuat tahu dengan pertimbangan yang matang. 

Bahan yang diperlukan untuk membuat tahu adalah kacang kedelai dan cuka makan. Aku kebetulan turun ke Kota Sorong untuk membeli bahan yang di perlukan. Waktu yang ditentukan untuk ujian telah tiba, lalu bagaimana alat praktikumnya? Kondisi sekolah yang tidak memiliki aliran listrik tidak memungkinkan untuk menghaluskan kacang kedelai. Kegiatan harus tetap berjalan dengan solusi ujian dilaksanakan di salah satu rumah guru, memakai genset yang ada di salah satu perumahan. 

Alat lainnya seperti blender, kompor serta wajan untuk memasak di bawa oleh masing-masing peserta didik. Mulailah pembuatan tahu diawali dengan menghaluskan kacang kedelai yang telah direndam terlebih dahulu. Setelah kacang halus lalu di saring dan dibuang ampasya. Ekstrak kacang yang didapatkan dipanaskan hingga mendidih lalu di tetesi air cuku sedikit demi sedikit hinggga terjadi gumpalan. Langkah selanjutnya adalah meniriskan air yang tersisa dengan kain saring halus lalu di padatkan gumpalan yang ada. Padatan yang didapatkan dalam kain lalu dinginkan dan jadilah tahu.



Ujian ini bertujuan untuk memberi pengalaman kepada peserta didik, mereka sangat tertarik denga hal baru yang di alami. Secara bergantian mereka mencobakan setiap langkah pembuatannya. Banyak hal menarik yang terjadi selama ujian ini, diantaranya blender yang awalnya tidak bekerja, mesin genset tiba-tiba mati. Akan tetapi tahu berhasil di buat, di goreng serta dinikmati bersama. 


Oh iya, sembari menunggu air rebusan kedelai mendidih beberapa anak memanen singkong yang ada di pekarang rumah. Hanya satu batang mempunyai umbi yang besar dan banyak. Singkong ini di olah menjadi gorengan dan tentunya dilakukan oleh anak. Demikian kisah kali ini.

Rabu, 31 Agustus 2022

Faktor Laju Reaksi

 

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan teliti

Materi 

Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat. Reaksi yang berlangsung cepat misalnya kembang api yang dibakar. Sementara itu reaksi yang berlangsung lambat misalnya proses perkaratan besi dan memudarnya warna pada baju. Seperti yang telah kamu ketahui bahwa sifat zat yang bereaksi dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu reaksi terjadi.

Alat

  1. Tabung reaksi ( 4 buah)           
  2.  Gelas ukur 100 mL (2 buah)
  3. Pipet tetes (2 buah)
  4. Rak tabung reaksi (1 buah)
  5. Gelas Ukur 25  mL (1 buah)
  6. Gelas Ukur 10 mL  (1 buah)
  7. Lumpang dan Alu (1 buah)
  8. Penjepit (4  buah)
  9. Termometer (1 buah)
  10. Spiritus (1 buah)
  11. Kaki tiga (1 buah)
  12. Kawat kasa (1 buah)
  13. Stopwatch  ( 3  buah)
  14. Gelas Kimia (3 buah)

Bahan                                                             

1.      Larutan HCl 0,1 M

2.      Larutan HCl 2  M

3.      GARAM

4.      Keping CaCO3

5.      Kulit Telur

6.      Asam Cuka

Prosedur Kerja

1.      Pengaruh Konsentrasi

1)    Sediakan 2 tabung reaksi, Pada tabung reaksi pertama isi dengan 5 mL larutan HCl 0,1 M  dan pada tabung reaksi kedua isi dengan 5 mL larutan HCl 2 M.

2)      Ambillah masing – masing 1 gram CaCO3 .

3)   Masukkan 1 gram pertama kedalam larutan HCl 0,1 M dan 1 gram kedua kedalam larutan HCl 2 M

4)  Amati gelembung gas yang terjadi dan bandingkan waktu  terbentuknya gas pada tabung reaksi pertama dan tabung reaksi kedua

 

2.      Pengaruh Luas Permukaan

1)     Sediakan 3 tabung reaksi atau botol kaca

2)      Bersihkan kulit telur dan keringkan

3)   Bagi kulit telur dengan jumlah yang sama, namun ukuran berbeda. Kulit pertama ukuran besar, kedua ukuran sedang dan yang ketiga haluskan.

4)      Masukkan kulit telur ke botol dan diberi label

5)      Masukkan asam cuka ke botol sehingga sisa 25% ruang kosong

6)      Tutup botol menggunankan balon dan hitung waktu setiap botol

7)      Amati yang terjadi pada botol

 

3.      Pengaruh Suhu

1)     Siapkan garam dapur kasar masing2 5 gram

2)     Tuangkan air ke dalam gelas kimia masing-masing 100mL

3)    Masukkan 5 gram garam ke gelas yang pertama dan aduk hingga garam larut. Hitung waktu hingga garam larut seluruhnya

4)     Panaskan air dalam gelas kedua, masukkan 20 gram air dan aduk hingga garam larut. Hitung waktu hingga garam larut


 Tabel Pengamatan

1.      Konsentrasi

Persamaan reaksi :

 

Tabung reaksi

HCl (M)

Waktu terbentuk gas

I

0,1

 

II

2

 

 

2.      Luas Permukaan

Persamaan reaksi :

 

Tabung reaksi

Kulit Telur

Waktu terbentuk gas

I

Potongan besar

 

II

Potongan Sedang

 

III

Serbuk

 

3.      Suhu

Persamaan reaksi :

Gelas Kimia

Air

Garam

Suhu  ( ยบC)

Waktu bereaksi

I

100 mL

5 gram

 

 

II

100 mL

5 gram

 

 


Demikian petunjuk praktikum faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Semoga berhasil.



Selasa, 30 Agustus 2022

Kimia Se

KIMIA SE


Menjalani kehidupan dengan orang baru merupakan tantangan tersendiri dalam hidup. Menjadi diri sendiri serta harus menyesuaikna diri dengan lingkungan. Bagaimana harus berbaur, berbicara , bersikap serta lainnya harus di perhatikan. Kehidupan yang hampir 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dalam rentang satu tahun akan kami jalani. Bagaimana kisahnya.?dan siapa saja sih mereka? Yukk simak cerita berikut, ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

Bismillah. Kali ini Uni akan bercerita tentang bagaimana foto ini bisa terealisasi. Runtutan cerita lainnya akan di angsur satu persatu kalau fotonya udah dapat๐Ÿ˜“. Kehilangan dokumentasi Uni.

Di sela - sela akhir pendidikan profesi guru, saat saat terakhir akan berpisah. rencana kita yang udah dari lama kita susun akhirnya terealisasi. "Foto Keluaga", hehe.

Sudah beberapa kali reschedule namun tidak juga bisa menemukan hari dan waktu yang pas untuk pergi. Ada beberapa kendala yang di hadapi sehingga tidak lengkap, namun akhirnya kita berfoto juga tidak lengkap. Minus satu anggota, andung kita a.k.a Rifa.

Pada hari yang telah ditetapkan, kami berkumpul di lantai dasar asrama untuk merencanakan keberangkatan ke studio foto. Ada yang menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi. Khusus untuk Ferdi, lelaki paling gagah di kimia diputuskan untuk bertemu di lokasi karena jarak asrama perempuan dan laki-laki lumayan jauh.

Studio yang kami tuju adalah Quenn Foto yang terletak di seberang salah satu Mall di Kota Padang yaitu Plaza Anadalas. Alasan memilih tempat ini selain lokasi mudah di akses juga dekat dengan jejeran toko serta tempat makan.

Jadwal sudah di booking sehingga saat sudah lengkap semua anggota, kami langsung melakukan sesi foto. Pose pertama yang pasti adalah gaya formal, hasilnya nanti akan di cetak dan di gantung pada salah satu dinding asrama. Bukti bahwa kami pernah menghabiskan waktu kurang lebih satu tahun menjalani kesibukan menuntut ilmu profesi.

Selesai mengambil beberapa gaya, kami ganti baju dengan pakaian bebas. Mendokumentasikan secuil kenangan indah dalam potret sesuka hati. Pemotretan berjalan lancar dan penuh keceriaan karena memang kami tak kenal diam saat bersama. Seru pokoknya jika berkelana bersama.

Tidak membutuhkan waktu lama, sebelum pulang ke asrama tidak lupa untuk mengisi perut. Pilihan tempat tidak rumit, langsung menyebrang dan memilih salah satu kios makanan di plaza tersebut. Puas makan serta jalan-jalan cuci mata, kembali ke peraduan menikmati sisa waktu yang ada.

Sekian cerita singkat ini, mulai samar dalam bayangan.







Senin, 29 Agustus 2022

Di Balik Itu

 Setiap keberhasilan tidak akan didapatkan dengan mudah, akan ada lika-liku perjuangan. Tidak sama untuk semua orang karena latar belakang juga berbeda.

Kembali lagi dengan cerita anak yang lulus kuliah kemarin, Fiqri. Ternyata ada cerita di luar sana yang membuat dia termitivasi untuk bisa lanjut pendidikan. Dia mencurahkan beban mental yang dihadapi sejak sekolah menengah.

Gini, dulu saya entah bagaimana mana orangnya Buk. Memang nggak ada sama sekali niatan mau kuliah bahkan ada niatan putus sekolah ketika udah berhenti satu tahun itu. Waktu itu saya uduk nongkrong di jembatan sendiri tiba-tiba temen saya datang. Nah,  tidak lama ayahnya juga datang menghampiri, entah karena dasar apa beliau berbicara kepada anaknya "nggak usah kamu main sama dia, dia orang nggak benar." Kata-kata itu melontar ke saya, sangat sakit terasa , tapi saya bertekad besok akan membuktikan kata-kata beliau tidak benar. 

Secara tidak langsung ujaran yang dia terima menjadi salah satu motivasi untuk terus maju, seberapa buruk tingkah lakunya sehingga orang berpikiran seperti itu. Tidak hanya sampai disitu, kisah lainnya yang meragukan kemampuannya terus berdatangan. Dia kembali mencurahkan apa yang dirasakan saat berjuang untuk bisa lulus ke jurusan peternakan.

Terus kemarin waktu saya berusaha daftar kuliah, saya sudah mondar-mandir dan  banyak yang bertanya mau ngambil jurusan apa. Saat saya jawab peternakan,  ternyata dari salah satu mereka berbicara di belakang saya, "Fiqri tu nggak akan di terima di semua fakultas, dia nggak akan jadi orang." 
Mendengar itu emosi saya benar-benar tidak bisa ditahan tapi saya juga kepikiran mungkin yang dia omongin benar. Saya termenung, mulai goyah dan mempertanyakan  kemampuan otak saya untuk kuliah. Kondisi mental yang mudah terpengaruh membuat down, tidak yakin untuk lanjut. Beruntung saya memiliki keluarga, saudara dan teman yang sangat support. 
Temen biasa kumpul yang udah lulus duluan mereka bilang, "aku kalo dulu tahu kerja sesusah ini mending aku kuliah," terus dia bilang "ketika SMA pengen cepat-cepat lulus, sudah lulus bingung mau cari kegiatan apa, kerja capek cuma buruh, nggak kerja enggak makan." Mereka nasehati saya suruh kuliah dan akhirnyasaya coba buk, kalau saya lulus saya lanjut kalau enggak ya nerima takdir tuhan, dan akhirnya keterima di fakultas yang saya inginkan.

Begitu banyak beban dan penilaian orang lain, membuat semangat yang sedang berkobar menjadi redup. Dua sisi kehidupan akan selalu berdampingan, saat satu bagian meragukan bagian lain akan menguatkan.  

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...