Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Kenapa ya harus ada harinya? Bukankah setiap hari adaalah pendidikan? Pasti ada sejarahnya dong, tapi kali ini tidak akan membahas itu.
Untuk memperingati hari tersebut biasanya diadakan upacara dan diikuti berbagai acara hiburan.
SD YPK Ebenhaezer tepatnya di Kampung Djulbatan mengadakan perlombaan untuk siswanya. Minggu siang tanggal 1 Mei acara sudah mulai. Aku, Nanang dan Bg Agung yang lagi santai di jemput oleh Darman maksudnya diundang ke sana. Dasarnya memang hobi malala langsung berangkat.
Tepat waktu dikira telat, acara belum di mulai. Lomba yang akan dilaksanakan adalah balap dayung, renang dan mancing. Pelaksanaan di dermaga dekat kampung, warga sudah berkumpul.
Pertama adalah dayung diikuti oleh dua grup saja yang terdiri dari 8 orang. Masing-masing grup berusaha mencapai garis finish, dimenangkan oleh grup Daniel. Gak heran sih, anggotanya lebih besar dibandingkan grup lain. Renang pun mereka ambil.
Saat lomba mancing yang lucu, anak-anak sudah siap dengan nylon dan lempar ke laut. Eh pas difoto malah pada tutup wajah, malu. Mereka tidak percaya diri masuk lensa. Pemenang jatuh ke tangan Jonatus siswa paling mungil, polos dan pemalu. Ikan yang didapat besar sekali, seibu jari, hehe. Selesai sudah acara hari ini.
Ada yang terlewat, kami belum makan siang. Bekal ada, rencana mau makan di dermaga tapi tidak jadi karena segan banyak warga. Akhirnya nasi diputuskan akan makan saat perjalanan pulang menuju Sailolof. Oh iya, kami sakalian serah terima bola volly yang didapatkan dari uang lebih beli Al Quran dan Iqra'. Kisah pembagian kitab suci tersebut di sini. Bola yang dibeli ada tiga buah untuk SMAN 9 Sorong, SDN 1 Sailolof dan sekolah Ebenhaezer. Kami dapat undangan kembali besoknya, acara makan-makan.
Di jalan pulang kami berhenti di kebun Akmal salah seorang siswa SMA. Nasi dihidangkan ke daun pisang, lauk telur goreng namun nikmat. Suasana kebun yang adem di pinggir hutan membuat selera makan naik dan sebentar saja ludes. Alhamdulillah.