Minggu, 12 Juni 2022

SMA Negeri 1 Tiumang



NPSN                                          : 69954291
Tanggal SK Pendirian                 : 2016-09-14 
SK Izin Operasional                    : 189.1/412/KPTS-DISDIKPORA/2016 
Tanggal SK Izin Operasional      : 2016-09-19

SMA Negeri 1 Tiumang merupakan sekolah yang berada di Jr. lagan Jaya II Kenagarian Sipangkur Kec. Tiumang.Kab .Dharmasraya , Provinsi Sumatera Barat. Sekolah kecil yang terdiri dari enam rombongan belajar dan jumlah siswanya kurang lebih 100 orang tiap tahunya dari kelas X hingga kelas XII. Rata-rata setiap kelas berisi 15 hingga 25 siswa.

Masih banyak orang tidak tahu bahwa di kecamatan ini ada sekolah, mungkin karena posisi sekolah yang jauh dari jalan lintas. Setiap ikut event dan acara selalu ditanya "Dimana sekolah itu?'. Tak apa, pelan tapi pasti nama tiumang akan familiar oleh orang diluar sana.

Tentunya tanpa promosi dan prestasi akan susah untuk dikenal.
Pendidik dan tenaga pendidikan cukup setiap mata pelajarannya dan masih di usia relatif muda😀.

Sarana dan prasarana yang ada :
  • Ruang Kelas
  • Ruang Guru
  • Ruang Tata Usaha
  • Perpustakaan
  • Labor Komputer
  • Labor IPA
  • Dll
Meskipun sarana dan prasarana belum memadai tapi tidak menggoyahkan untuk tetap melaksanakan PBM. Untuk materi yang membutuhkan praktek dituntut guru untuk kreatif memanfaatkan bahan sekitar agar pembelajaran tetap lancar. 

Kegiatan ekstrakurikuler pun berjalan lancar. Beberapa ekskul yang ada :
  • Pramuka





Asiknya Kuis Genmin



Tak terasa tantangan menulis selama 30 hari, 30DWC jilid 37 memasuki hari ke-sebelas. Untuk merayakan sudah sepertiga event Kak Jamal selaku Genmin DWC37 mengadakan kuis. Info kuis di berikan hari jumat dengan misteri seperti apa kuis yang akan di adakan, biar penasaran gitu, ya kan Kak?

Eh tapi siapa ya Kak Jamal ini? Bagi yang penasaran silahkan intip media sosial beliau khususnya Instagram di sini. Tulisan keren akan terpampang nyata dalam feed, kunjungi, baca , like dan komentar ya.

Nah, lihat saja poster kuisnya, mau-maunya dikerjain Genmin, ngajak main hari Sabtu jam satu siang. Pagi hari ku koreksi jawaban ujian siswa pastinya mata pelajaran kimia karena Buk Yati ngajar tentang atom yang tak terlihat. Lanjut nih, jam sepuluh menyimak materi pelatihan Google Master Trainer, semoga nanti dapat sertifikat internasional. Keren kan kalau di sertifikat terpampang nama Syamsul Hidayati. 

Tibalah saatnya Genmin mengerjai peserta DWC, tepat pukul satu siang di jam Kak Jamal tentunya.
Hampir lupa, sepuluh menit sebelum mulai diberitahu aturan dari game siang ini. 
Diberikan 5 huruf, Fighters membuat minimal 5 kata dari gabungan huruf tersebut kemudian jadikan empat kalimat dalam satu paragraf. Semua kata harus include dalam paragraf. Kuis tanpa hadiah pasti terasa hambar, jawaban setiap sesi yang benar diberikan 3 poin.

Contoh :

K-U-M-S-A,

Versi Kak Jamal nih, kata yang di dapat adalah.....

  • Kaus
  • Kusam
  • Masuk
  • Kuas
  • Saku

Kelima kata tersebut harus masuk dalam kalimat. Berikut kalimatnya:

Meski wajahku kusam dan hanya mengenakan kaus belel, aku harus tetap masuk kuliah. Sebab hari ini ada penilaian akhir. Sayangnya, kuas yang kusimpan di dalam saku, terjatuh. Aku jadi tidak bisa mengerjakan ujian melukis.

Keren ya Kak Jamal😄

Yuk langsung soal pertama :

Waktu yang diberikan adalah 11 menit, awalnya aku kurang paham akan rule-nya, mulailah mengetikkan kata dengan awalan semua huruf diatas. Betapa kurangnya literasi padahal sudah dibaca berulang, untung segera sadar aturan mainnya.

Sesi pertama sunyi, sepi hingga lima menit pertama karena para fighter masih mikir dan belum panas kali ya. Jawabanku adalah ...
Net
Set
Tenis
etnis
Tensi 

Perlombaan tenis meja kali ini di wakili oleh siswa yang berasal dari etnis melayu. Lomba dilakukan selama 30 menit dua set permainan. Kemenangan akhir dengan poin keberuntungan, bola mengenai net saat servis pendek. Sungguh permainan yang membuat tensiku naik turun.
Kira-kira nyambung gak ya? Sudahlah namanya juga latihan harus berani mencoba.

Soal 2

Soal 3

Soal 4

Soal 5

Diawal kuis masih banyak yang belum mengerti, segera di jelaskan kembali oleh Genmin. Sesi selanjutnya jawaban semakin cepat masuk ke grup chat. Greget kuis sangat terasa, seolah dikejar oleh sesuatu yang larinya kencang, typo pun mulai bermunculan. 

Genmin sukses membuat jantung berdegud lebih kencang, ngos-ngosan padahal hanya mengetik.
Waktu berlalu cukup cepat, selesai sudah.

Terima kasih Kak. Inspirasi baru untuk bahan pembelajaran dikelas nantinya, asik, seru dan greget, pasti heboh.

Oh iya, yang membuat lebih seru tadi adalah kami bertiga, berlomba juga menuliskan jawabannya. 
Kok bertiga? Di sekolah ada fighter lain DWC jilid 37 yaitu Lovri , Rizka serta Bu Erma namun tak ditempat. Banyak kan?

Ku akhiri curhatan hari ini.
Jangan lupa coba jawab juga ya.
See You Next.


Sabtu, 11 Juni 2022

Momen LPTQ

 


Menjalani hidup baru di budaya asing, apakah bisa bertahan? Lanjut yok kisahnya.

Besoknya aku bangun kesiangan, mungkin karena penyesuaian waktu. Terjaga pukuL 8 pagi yang berarti di Sumbar masih jam 6, sebenarnya malu karena numpang tidur bangunnya telat lagi. Keluar dari kamar ternyata Bu Sitti sudah sibuk di dapur, teh serta gorengan terhidang di meja.

Ku minum teh yang sudah dingin dilanjutkan nasi goreng . Sembari menikmati sarapan yang ada bersama Bg Gung memutuskan untuk berkunjung ke LPTQ. Melihat teman yang belum jelas kapan mau di jemput oleh kepala sekolahnya. Meburut info masih ada sekitar 30 orang yang masih menginap di sana.

Siang harinya kami berangkat dengan ojek yang ternyata ada, biaya 30 ribu rupiah jarak tempuh kurang lebih 15 menit, mahal ya tapi tak apa. Untung ada transportasi di kondisi akses yang susah. Kondisi LPTQ ramai, mereka tidur di ruangan besar satu untuk cowok dan satu lagi cewek. Alas tidur didapat dari pinjaman salah seorang keluarga teman yang ada yaitu ketua kami.

Hari dilalui penuh cerita dan penuh tawa sekaligus mengenal kepribadian masing-masing. Kami yang masih stay, ada yang sudah bertemu Kepsek tapi belum di ajak ke penempatan dan ada belum dapat kepastian.

Oh iya, berhubung di tempatkan di pulau, Aku menghubungi dosen pendamping yang mengantar ke Sorong. Memberi tahu butuh pelampung untk berjaga dari kejadian diluar keinginan. Gayung bersambut, langsung di data dan di belikan. Terima Kasih.

Kembali ke kondisi LPTQ, dua hari berlalu masih di fasilitasi konsumsi dari dosen. Haripun dilewati, ada satu hari kami pergi ke Pasar Remu, naik taksi dong, hehe. Hmm keren toh hidup SM3T Sorong, mainnya taksi bukan angkot atau bus. Siapa bilang hidup di Papua itu susah, tuh buktinya kemana-mana naik taksi, jauh dekat taksi. Wuihh pada kaya toh.

Dalam perjalanan bertemu seorang tante yang katanya dari Makasar, berbagi ceritalah. Tiba di pasar, terjadi debat antara Si Tante dengan sopir, beliau ingin kami di turunkan di terminal sedangkan sopir mau turunkan di pasar bagian belakang. Tante maunya kami tidak susah saat pulang nanti karena belum tahu arah dan kondisi pasar.
Akhirnya tetap turun di belakang dan Si Tante pun menemani kami ke dalam pasar, memberi petunjuk jalan keluar dan cara pulangnya.

Alhamdulillah banyak yang peduli walaupun kami baru di sini bahkan orang asing pertama bertemu.

Begitu banyak hal yang dilalui di LPTQ, ada suka dan duka tapi lebih dominan sukanya. Duka yang di alami ya paling habis duit buat jajan, tak lupa air sering mati.

Seiring berjalannya waktu kekeluargaan semakin erat , saling menjaga dan melengkapi. Inilah kata orang “Cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu”.

Klise tapi tak apa.

Day 2 - Nikmati Lelahmu

 


Sembari menikmati secangkir kopi di temani alunan musik nostalgia, kembali ku torehkan rangkaian kata demi kata untuk tulisan malam ini.

Masih seperti hari biasanya, sabtu ini pulang sore. Bukan telat tapi memang seharusnya begitu,
Pelan ku taroh tas dan bawaan dari sekolah, amplop berisi jawaban ujian peserta didik. Ah, itu kan pekerjaan sekolah ngapain di bawa pulang? Terkadang muncul pemikiran seperti itu.

Ku rebahkan tubuh mungil ini, lelah dan tak berdaya meluruskan sejenak punggung yang terasa berat.
Ngeluh?
Tentu tidak, karena setiap prosesnya selalu di nikmati dan dijalani.

Pernah terpikir untuk apa bekerja sekeras ini.
Untuk apa berjuang sekuat ini.
Luangkan waktu untuk diri sendiri.

Pekerjaan ini sudah keputusan sendiri, tidak ada orang lain yang memaksa. 
Resiko dan segala tugas sudah menjadi tanggung jawab.
Menyesal?
Oh, tidak pernah terlintas sedetik pun.

Kok bisa bertahan, pergi pagi pulang sore. 
Setumpuk tugas dan pekerjaan, Apa tidak melelahkan?

Jadi begini, setiap keputusan yang telah di ambil akan menjadi bagian dari hidup yang kita jalani.
Pekerjaan yang terasa berat tidak sedikit menjadi impian orang di luar sana.
Banyak yang masih berjuang untuk dapat berdiri di suatu tempat menghasilkan uang untuk menghidupi diri sendiri bahkan keluarga.

Jalani dengan rasa syukur.
Jalani dengan hati lapang.
Nikmati semua proses yang ada.
Tertatih dan terbentur itu hal biasa.
Tergantung kita menyikapinya.

Dengan syukur semua akan terasa menyenangkan.
Alhamdulillah untuk setiap kesibukan yang ada.
Pandai-pandai manage waktu.
Bahkan kerjaan pun bisa menjadi healing tersendiri.

Yok nikmati lelah ini.
Tiada pekerjaan yang mudah.

Jumat, 10 Juni 2022

Day 1 - Nyaman

 


Bismillah.

Kali ini menjawab tantangan dari Om Jay untuk menulis di blog 30 hari, 10 Juni - 10 Juli 2022.

Semoga istiqomah dan bisa melihat hasil menulis tiap hari.


NYAMAN

Nyaman dan kenyamanan berperan penting dalam lika liku kehidupan.
Saat sudah nyaman apapun masalah akan di hadapi dengan tenang
Kau tahu?
Nyaman tidak bisa di paksakan
Seberapa keraspun memaksa untuk mencoba masuk
Mencoba untuk sesuai, Rasa nyman tidak akan tumbuh

Rasa nyaman pun tak bisa didefenisikan
Apa sih nyaman itu sebenarnya?
Apakah harus merasa tenang?
Apakah tidak ada masalah apapun?
Apakah semua sejalan?
Entahlah

Bila sudah merasa nyaman, ya nyaman saja
Bila tak nyaman, sebaik apapun, seroyal apapun
Terasa ada yang mengganjal

Tak nyaman bukan berarti membenci
Tak nyaman bukan berarti membentuk dinding
Tak nyaman bukan berarti apa-apa
Tak nyaman hanya sekedar tak nyaman

Disaat seperti itu lah, menenmpatkan sebagaimana mestinya harus di lakukan.

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...