Senin, 09 Januari 2023

Raja Ampat

 Hai, sudah beberapa hari ini tak menjumpai.

Kali ini kita akan bercerita tentang apa ya?

Hmm, nostalgia aja yuk. Mencoba bercerita tentang kisah lalu yang menghabiskan waktu, tenaga serta uang namun happy. Butuh waktu yang lama untuk mengingat kembali.

Kembali lagi ketika ke tahun 2016, dimana saya masih berada di ujung Indonesia bagia timur yaitu Provinsi Papua Barat. Menikmati waktu liburan menunggu untuk dijemput kembali ke Sumatera Barat. Kami berkelana ke Raja Ampat. Apakah dekat? Bagaimana bisa ke sana? Mari simak yang berikut ini.

Sangkala senja mulai menampakkan indahnya, sinar keemasan matahari mewarnai birunya langit, terjadilah percakapan di Sekretariat. Oh iya, sekretariat kami di gedung LPTQ Kab. Sorong menumpang sementara di sana karena sekre sebelumnya tidak muat untuk 51 orang.

Saat sebagian orang berkumpul di ruangan, mulailah ada yang berkata, "Ayok kita ke Raja Ampat, kapan lagi bisa ke sana." Disambut riuh oleh yang lain setuju untuk pergi karena jikalau sudah berada di Sumbar nanti akan sangat sulit meluangkan waktu apalagi biaya untuk bisa liburan ke Raja Ampat. Buktinya rencana kami akan kembali suatu saat nanti kala tu, sampai saat ini ya hanya rencana, hehe.

Banyak hal yang harus dipikirkan untuk berangkat. Akomodasi, penginapan di sana serta hal lainnya untuk kelangsungan hidup. Berhubung beberapa teman punya kenalan tentang akses ke sana, kami minta di carikan sebuah rumah yang bisa kami tinggali untuk dua malam, Kenapa? Kalau di penginapan nggak cukup biaya, belum lagi makan serta transportasi ke Pianemo. 

Akhirnya diputuskan berangkat menggunakan kapal penumpang ke Maluku. Kapal ini transit di pelabuhan Waisai jadi kami turun di sana. Tempat tinggal sudah didaparkan rumah warga yang kosong namun cukup menampung sekitar 20 orang. Untuk perahu ke Pianemo memakai punya salah seorang keluarga siswa saya diSailolof. Dia mempunya Om yang memang menyediakan jasa transport ke pulau yang ada di Raja Ampat. 

Perjalanan direncanakan 3 hari 2 malam dengan gaya minimalis yaitu ala-ala Backpacker. Menikmati indahnya liburan sesuai dana yang tersedia. Bukankah selama pengabdian di sekolah masing-masing sudah di tempa? Hidup seadanya tanpa listrik, sinyal serta akses yang sulit. Intinya, ayo nikmati sebuah anugrah hidup, bisa menapakkan kaki di tempat yang tidak pernah terpikirkan. Bersyukur bisa gabung di program pemerintah ini.

Bagaimana kelanjutannya? Next ya.


Jumat, 06 Januari 2023

Rekor Muri

Masih rangkaian perayaan hari jadi Kabupaten Dharmasraya ke-19 tahun 2023. Kali ini ialah pemecahan Rekor Muri membuat olahan makanan berbahan telur dengan tema menu keluarga untuk balita. Kegiatan ini berawal juga dari tinglat stunting yang mulai tinggi di Dharmasaraya. Sekaligus sebagai edukasi dan pilihan menu yang aman untuk balita. 

SMA Negri Tiumang mendapatkan menu Schotel tahu telur puyuh. Mulailah berdiskusi ibu-ibu guru bagaimana teknis nantinya. Bahan masakan dibeli oleh Ibu Wakil lalu di kerjakan di sekolah secara bersama. Hari Kamis pagi tetap mengajar seperti biasa, Saya masuk kelas selama 3 jam pertama. Ternyata di kantor sudah mulai memasak schotel tersebut.

Bahan yang diperlukan adalah tahu, telur puyuh, telur ayam biasa, wortel, serta bumbu perisa bahan dasar masakan. Perlu kali ya saya tuliskan cara pembuatannya.

1. Haluskan bawang merah, bawang putih serta sedikit garam

2. Iris wortel dengan ukuran yang kecil

3. Rebus telur puyuh hingga matang

4. Hancurkan tahu dalam wadah kemudian tambahkan bawang halus, wortel, telur ayam dan sedikit lada halus

5. Cetak adonan 

6. Kukus bahan yang dalam cetakan

7. Goreng bahan yang telah di kukus lalu sajikan biar cantik

Setelah sajian di tata rapi, berangkatlah ke Sport Center Kabupaten Dharmasraya. Perjalanan sekitar satu jam, kali ini di antarkan oleh salah satu siswa menggunakan mobil Bersyukur kegiatan belum selesai karena memang telah lewat dari jadwal yang ditentukan.

Lapangan besar dipenuhi oleh ribuan manusia di tengah teriknya matahari. Panas sangat kuat membuat kepala hampir terasa pecah. Akan tetapi hal ini tidak membuat semangat masyarakat pudar. Sembari menunggu tim Rekor Muri datang ke stand masing-masing, saya berkeliling melihat berbagai macam olahan yang telah dibuat.

Alhamdulillah Rekor Muri telah dipecahkan. Masakan yang telah dibuat melebihi 2023 hidangan. 

Oh iya, kegiatan juga di meriahkan oleh konser Band Republik. Lapangan mulai di penuhi oleh antusias warga sejak habis Zuhur. Jalanan padat dan susah akses untuk keluar. Saya bersama rombongan sekolah pulang saat konser akan di mulai. Kenapa? Karena siswa yang bawa mobil udah janji sama temannya untuk ngonser bareng. Jadilah kami pulang, kasian anak bujang sudah menunggu lama tapi terlambat juga lihat konser.

Sekian

Jalan Santai

Dalam rangka memeriahkan HarinUlang Tahun(HUT) Kabupaten Dharmasraya yang ke-19 di adakan berbagai acara. Rangkaian kegiatan di mulai sejak tanggal 1 Januari. Puncak acara yakni tanggal 7 Januari. 

Salah satunya adalah jalan santai yang kali ini diadakan di Kecamatan Koto Baru. Malam sebelum hari itu, grup Whatapp sekolah mulai berbunyi.

"Bapak/Ibu, besok kita mengikuti kegiatan ini ya. Berkumpul di Simpang Tiga pukul 07.30 WIB."

"Pakaiannya baju olahraga yang berwarna dongker, lalu infokan ke anak osis agar besok juga berangkat."

Begitu instruksi dari atasan di tengah kesunyian malam. Waktu terus berlalu hingga pagi menjelang.

Yeay, matahari dengan gagahnya menyinari bumi, hembusan angin sepoi-sepoi menambah syahdunya pagi. Ku langkahkan kaki menuju sekolah tempat berkumpul guru serta siswa. Jarak tempuh ke Simpang Koto Baru memakan waktu kurang lebih 30 menit perjalanan menggunaan  motor. Setelah lengkap barulah berangkat beriringan hingga titik temu jalan santai.

Sesampai disana sudah banyak peserta yang memenuhi jalan serta lapangan kecil depan kantor Camat Koto Baru. Masyarakat umum serta dari instansi 3 kecamatan memadati lokasi memakai baju olahraga banyak rupa. Reuni kecil-kecilan pun terjadi, bertemu orang-orang yang lama tak di lihat secara langsung. 

Singkat cerita, Bapak Bupati sudah hadir lalu kegiatan langsung di mulai. Rute jalan adalah dari Simpang Tiga tepatnya depan Kantor Camat hingga lapangan bola kaki Matador Nagari Koto Baru. Tempat ini merupakan titik akhir dan penyerahan hadiah dari kupon yang sebelumnya telah di bagikan. Banyak hadiah yang disediakan yang berasal dari dana kabupaten, sponsor serta donatur lainnya.




Selasa, 03 Januari 2023

Awal Semester Awal Tahun

 Tepat 2 Januari setelah libur pergantian tahun, sekolah kembali beraktifitas seperti biasanya. Grup info sekolah mulai ramai dengan pemberitahuan pembelajaran. Bahwasanya semua guru, staff tata usaha dan siswa serta semua warga sekolah wajib hadir.

Pukul 07.00 WIB seperti biasa aku langkahkan kaki dengan semangat baru menyonsong matahari. Panas bukan? Tentunya iya tapi pagi ini hanya mataku saja yang silau. Hal ini karena sekolah berada di bagian timur dari arah rumah yang ku tingggali. 

Pemandangan familiar sama seperti tahun lalu. Sebekas sinar mengintip dari dedauanan sawit, ayam berkokok mulai berkeliaran, burung-burung pun beterbangan menghiasi halaman sekolah. Tetesan embun hinggap dengan anggunnya di daun rumput. Kiasan sinar matahari membentuk warna pelangi, indah.

Tak lama ku jejakkan kaki di depan ruang guru. Hari ini aku tak menjadi nomor satu karena sudah ada rekan guru yang datang. Siswa pun satu per satu berdatangan. Ada yang langsung ke kelas serta ada singgah dulu ke kantin. 

Pukul 07.15, bel sekolah berbunyi menandakan waktunya berkumpul. Perlahan lapangan berisi puluhan siswa. Guru pun bergegas menghampiri melihat anak yang dua minggu libur. Yah, kembali mengingatkan bahwa kita sudah sekolah kembali. Aturan tentang pakaian dan lainnya agar segera di ikuti lagi. Sudah, lupakan masa bersantai di rumah.

Amanat dan kata-kata dari Kepala Sekolah cukup lama. Begitu banyak yang ingin di sampaikan beliau agar sekolah berjalan lancar. Selesai di lapangan dilanjutkan rapat dinas awal semester. Membahas bagaimana kelangsungan proses belajar dan mengajar untuk 6 bulan ke depan. Target dan langkah apa yang harus dilakukan agar sesuai harapan.

Semoga semester ini menjadi lebih baik, menghasilkan lulusan yang bisa di terima dan berguna di masyarakat.

Semangat.

Senin, 02 Januari 2023

Taman Siang (Lanjutan)

 

Hello.

Sudah baca belum ya postingan sebelumnya?

Oke, mari kita lanjut ya.

Sebelumnya bercerita tentang rencana ke Taman Siang dan akhirnya terwujud. Perjalanan kurang indah jika lancar-lancar saja. Eh, itu kata penenang biar tidak kecewa ya, hehe.

Ternyata Afni tidak jadi ikut menginap serta paginya mengabarkan bahwa Mak Dang juga tidak bisa menemani jalan ke sana. Lalu bagaimana? Apakah akan gagal? Tentunya tidak mau rencana tersebut hanya sekedar wacana dong. 

Beberapa hari sebelumnya saat aku ke sawah bersama ibu, aku bertemu dnegan Dino, teman masa kecil. Adik sih sebenarnya karena kakak paling tuanya seumuran diriku. Terjadilah janji akan berangkat ditemani dia. Pagi hari dihubungi kembali dan dia bisa dong. Alhamdulillah ada teman cowok untuk jalan. Kenapa harus ada laki-laki? karena Aku bersaudara hanya perempuan saja. Tidak dapat izin dari ayah jikalau hanya anak gadisnya menjelajah ke hutan.

Pukul 10 siang Dino sampai di rumah membawa es batu yang aku pesankan sebelumnya. Bersiap membuat minuman dingin lalu berangkat. Eh iya, Dino sempat memanjat pohon kelapa untuk mengambil kelap muda. Air serta isinya kami masukkan ke dalam botol agar nanti bisa di nikamti saat dahaga selepas berjalan. Es batunya juga dibalut kain agar nanti bisa digunakan saat sudah sampai. 

Perjalanan dimulai dari tanjakan bukit belakang rumah. Kami mengambil jalur landai tapi jarak agak panjang. Jalanan di hiasi dengan pepohonan serta tanah merah. Cukup rimbun dan rindang di tengah teriknya matahari. Kaki yang sudah lama tidak terbiasa berjalan mulai merasakan penat, nafas terasa sesak. Hal itu  tidak mengurungkan biat tetap lanjut, penasaran dengan pemandangan yang akan di sajikan oleh Taman Siang.

Tak lama kemudian sampailah di puncak, jalan mendatar dipenuhi dedaunan yang jatuh. Daun berserakan sepanjang jalan berwatna kuning kecoklatan, memberi nuansa musim gugur. Seolah berada di negara yang ada empat musimnya, hehe. Impian suatu hari ingin merasakan setiap musim di sana. Hmm, Korea atau Jepang indah kali ya.


Di Talago, nama tempat di puncak, kami bertemu dengan Mak Dang. Apa bisa di sebut bertemu ya? Karena tidak melihat wajah masing-masing. Hanya mendenga suara dan berbincang dari jauh. Tidak kelihatan keberadaan pasti beliau dimana, terhalang pepohonan yang banyak. Beliau memastikan kami ada teman berangkat.

Nah, tiba di seberang Taman Siang, tiba-tiba gerimis berjatuhan ke bumi. Jalan yang akan di lalui lumayan ekstrim nih untuk sampai bukit itu. Kiri kanan dihiasi oleh jurang, tempat menapakkan kami snagat kecil Jika salah menginjakkan kaki kemungkinan akan terpeleset dan jatuh. Apalagi tanah merah ditimpa air hujan pasti licin.

Alhamdulillah selamat hingga tujuan walau penuh perjuangan. Hujan semakin deras ditambah angin berhembus kencang. Dingin menyergap tubuh nan tanpa perlindungan. Tempat bernaungpun tidak ada, berteduh dibawah pepohonan sama saja. Tetesan air hujan yang terkumpul di daun terhembus angin membuat air semakin banyak mengenai tubuh. Sungguh cuaca tidak dapat di prediksi, panas terik tiba-tiba hujan.

Tapi bukankah sudah diingatkan BMKG bahwa cuaca akan ekstrim? Kok tidak membawa persiapan? Yah, begitulah terjadang pemikiran. Bertindak sesuka hati namun menyesal dikemudian.

Apa tulisan ini terlalu panjang ya?

Sambung nanti aja ya.

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...