Morning...
Tak terasa sudah hari keenam tantangan kali ini. Sedihnya telat mengumpulkan tulisan padahal masih di minggu awal.
Baiklah pagi ini mari bercerita sedikit kenapa bisa telat.
Masa liburan telah tiba, aku pun bekerja keras agar semua tugas adminitrasi di sekolah selesai. Tiga hari liburan terpakai untuk melengkapi itu semua. Jam tidur pun terkorbankan. Hampir 24 jam berteman dengan laptop dan semua aplikasinya. Deadlinenya harus sampai di kantor cabang dinas (Cabdin) pendidikan tanggal 19 Desember.
Rencana berangkat ke kantor tersebut menggunakan mobil keluarga salah seorang teman. Akhasil aku beserta rekan lainnya tidak terlalu memikirkan akomodasi. Jarak jauh dari sekolah ke Cabdin memakan waktu sekitar 4 jam, Dharmasraya - Sijunjung. Pemberitahuan mendadak Minggu malam saat kami baru pulang dari sekolah, ternyata mobil tersebut akan digunakan oleh pemiliknya besok pagi. Mulailah terasa bagaimana cemasnya karena didaerah ini sangat susah untuk rental tanpa sopir dari pemiliknya. Hingga pagi pun tidak didapatkan akomodasi pengganti.
Pagi Senin menjelang,kejelasan berangkat semakin buram. Pukul 7 lewat, akhirnya ada kendaraan yang bisa dipakai namun jaraknya lumayan jauh. Perencanaan meninggalkan sekolah jam 8 pun sirna. Saat itu aku dan dua orang rekan sudah di lingkungan sekolah melengkapi bahan yang masih tercecer. Tak terasa 2 jam berlalu, kami masih di tempat.
Singkat cerita, sampai di kantor Cabdin pukul 3 siang. Bunyi dari dalam perut diabaikan, selesaikan dulu semua urusan di sana hingga tuntas. Magrib menjelang saat kami meninggalkan kantor menuju Kota Solok untuk mengantarkanku pulang. Angkutan umum sudah tidak ada agar sampai rumah yang berada di ujung. Alhamdulillah, ada sebuah angkutan yang dari Kota padang hendak ke sana, aku menumpanglah.
Hampir pukul 9 menginjakkan kaki di rumah, bertemu keluarga. Rasa letih dari kerja keras seminggu ini mulai terasa. Badan sakit semua, mata sangat berat sangat ngantuk. Akan tetapi mata pun tak bisa di pejamkan. Masih terbiasa dengan jam tidur yang sangat larut.
Besoknya, ku habiskan hari di pembaringan. Tidak melakukan hal apapun, seakan balas dendam akan waktu istirahat yang hilang akhir-akhir ini.
Ah, tulisan terpikirkan belum ada tapi tubuh dan otak tak bisa bekerja sama. Terjadilah mengejar setoan di ujung waktu.