Foto langit hari pertama di LPTQ |
Keluar dari kawasan bandara DEO,
penampakan yang terlihat tidak seperti bayangan awal tanah Papua. Tata kota ,
bangunan dan aktivitas penduduk tidak jauh berbeda dengan Kota Padang. Ruko dan
toko berjejer rapi di sepanjang jalan. Hal yang berbeda adalah penduduknya yang
tak sepenuhnya warga asli, banyak pendatang yang telah menetap.
Bersama Pak Menteri |
Melepas lelah sejenak di kursi
yang ada sebelum acara penyambutan di mulai.
“Menunggu Pak Kepala Dinas dulu”,
kata Pak Romanus.
Makan siang di suguhkan berupa
nasi kuning. Nasi kuning adalah nasi yang di masak dengan santan dan kunyit dilengkapi mie, tempe goreng, abon dan
telur. Beberapa orang tidak lancar suapannya karena tidak sesuai selera
tepatnya belum terbiasa.
Sambutan dan penyerahan telah dilaksanakan. Kegiatan
dilanjutkan dengan pemabgian tempat tugas pengabdian untuk satu tahun ke depan.
SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong tepatnya Sailolof , sekilas
terdengar gumaman seorang Kepala Sekolah “Jauh sekali”
Saya hanya bisa terima dan tidak bisa membayangkan seberapa
jauh sekolah itu. Awalnya hanya sendiri ternyata
ada yang belum pasti ditempatkan dimana dialihkan ke SMA 9. Alhamdulillah ada
patner, hehe.
With Bg Gung |
Teman penempatan yang tidak kenal sebelumnya, Bg Agung. Kami ingin menemui Kepala Sekolah tapi bingung karena tidak tahu yang mana, mau bertanya ke orang dinas, mereka sibuk. Tak lama terdengar suara bertanya “ Yang di tempatkan di SMA 9 tadi mana? Secara spontan kami mendekat dan memperkenalkan diri.
Berbincang sedikit
dengan beliau lalu bertanya jarak sekolah dan akses ke sana, eh malah disuruh
bertanya ke peserta SM3T angkatan IV yang hadir di sana yaitu Kak Ulfa dari
LPTK UNMUL. Oh iya, kami angkatan V.
Selanjutnya di next postingan ya.