Kamis, 09 Juni 2022

Pembagian Tempat Tugas

 


Foto langit hari pertama di LPTQ

Keluar dari kawasan bandara DEO, penampakan yang terlihat tidak seperti bayangan awal tanah Papua. Tata kota , bangunan dan aktivitas penduduk tidak jauh berbeda dengan Kota Padang. Ruko dan toko berjejer rapi di sepanjang jalan. Hal yang berbeda adalah penduduknya yang tak sepenuhnya warga asli, banyak pendatang yang telah menetap.

Bersama Pak Menteri
Memasuki area Kabupaten Sorong , barulah kenampakan alamnya sedikit berbeda. Kebun dan hutan memenuhi pinggiran jalan. Tak terasa mobil yang kami tumpangi berhenti di sebuah gedung yang ternyata adalah kantor Lembaga Pengembangan Tilawati Qur’an (LPTQ) Sorong. Rombongan turun dan beristirahat di ruangan yang telah di sediakan.

Melepas lelah sejenak di kursi yang ada sebelum acara penyambutan di mulai.

“Menunggu Pak Kepala Dinas dulu”, kata Pak Romanus.

Makan siang di suguhkan berupa nasi kuning. Nasi kuning adalah nasi yang di masak dengan santan dan  kunyit dilengkapi mie, tempe goreng, abon dan telur. Beberapa orang tidak lancar suapannya karena tidak sesuai selera tepatnya belum terbiasa.

Sambutan dan penyerahan telah dilaksanakan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemabgian tempat tugas pengabdian untuk satu tahun ke depan.

SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong tepatnya Sailolof , sekilas terdengar gumaman seorang Kepala Sekolah “Jauh sekali”

Saya hanya bisa terima dan tidak bisa membayangkan seberapa jauh sekolah itu.  Awalnya hanya sendiri ternyata ada yang belum pasti ditempatkan dimana dialihkan ke SMA 9. Alhamdulillah ada patner, hehe.

With Bg Gung

Teman penempatan yang tidak kenal sebelumnya, Bg Agung. Kami ingin menemui Kepala Sekolah tapi bingung karena tidak tahu yang mana, mau bertanya ke orang dinas, mereka sibuk. Tak lama terdengar suara bertanya “ Yang di tempatkan di SMA 9 tadi mana? Secara spontan kami mendekat dan memperkenalkan diri.

Berbincang  sedikit dengan beliau lalu bertanya jarak sekolah dan akses ke sana, eh malah disuruh bertanya ke peserta SM3T angkatan IV yang hadir di sana yaitu Kak Ulfa dari LPTK UNMUL. Oh iya, kami angkatan V.

Selanjutnya di next postingan ya.


Rabu, 08 Juni 2022

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 

Rabu, 8 Juni 2022 hari yang padat untuk dijalani. seharian bahkan lupa jika malam ini ada pelatihan. Habis isya baru menginjakkan kaki kembali di rumah, pelatihan sudah mulai dan tertinggal. 

Pelatihan di pandu oleh Pak Sigid dan Narasumber Bapak Sudomo yang membahas tentang bagaimana merangkai cerita fiksi yang mudah.
Berikut biodata Narasumber hebat kita malam ini.





Apa ya alur dalam menulis fiksi?Berikut jabaran dari Pak Sudomo
  • Mulai dari Diri
Pada alur ini, tuliskan pengalaman belajar menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan tulis saja.. kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi. 

  • Eksplorasi Konsep  

Eksplor konsep yang akan kita kembangkan, pelajari bagian yang akan di tekankan sehingga ide yang ada berkembang dan bisa menjadi sbeuah tulisan. 
  • Ruang Kolaborasi
Kolaborasi dengan orang lain, karena dari satu kata yang ada akan menghasilkan kalimat yang berbeda-beda. Kolaborasi ini akan membantu mengembangkan dan mendapatkan inspirasi untuk hasli lebih indah.
Malam ini diberi kesempatan untuk berkolaborasi oleh narasumber : melanjutkan cerita dari kalimat yang di berikan 
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...

Lanjutan dari peserta :

"Aku tidak mau!"

Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara petir ditengah malam yang buat bulu kudu ku merinding, langsung kudekap ketiga anak ku agar mereka merasa nyaman. Setelah beberapa saat kemudian hujan deras mengguyur plataran rumah disertai dengan kilat petir yang menyambar - nyambar. 

"Aku tidak mau!"

Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD. 

Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.

Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.

Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan.

 "Aku tidak mau!"

Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ibu ku, yang tengah di bujuk oleh bapak untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang bersarang di tubuh nya. sangat susah membujuk beliau. "Ibu tidak mau masuk ruang operasi, biar ibu seperti ini, tegas beliau ditengah sunyi nya malam. suara isak memecah sunyi, bagaimana tidak, besar harapan bapak agar ibu sembuh. tapi beliau tetap bersikukuh. andai ada obat penawar untuk ibu meski di ujung jurang sekalipun pasti akan kami cari. akrna beliau ada ,encusuar dirumah, tanpa ibu rumah terasa mati. dan itulah yang kami rasakan sekarang. ibu telah kembali keperaduan. terlelap dengan damai ibu ku

"Aku tidak mau!"

Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara hati yang menahan perih. Pertikaian batin antara melanjutkan atau tidak. Perih, tiada kekuatan untuk memutuskan. Kututup malam dengan sejuta kegelisahan, membiarkan logika dan batin berkecamuk. Aku menyerah

 

  • Demonstrasi Kontekstual
Pahami premis yang akan di kembangkan. Premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi.

contoh premis novel/film Harry Potter adalah Seorang anak laki-laki yatim piatu yang ingin membalas dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat 
Beberapa contoh premis dari peserta :
Upaya bapak merayu ibu dalam pengangkatan sel kanker..
Kegigihan anak pedalaman untuk menggapai impian 

  • Elaborasi Pemahaman
Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis dan memublikasikannya.
  • Koneksi Antar Materi
Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh.

    Kesimpulan :

 

  • Aksi Nyata

Nah, ini salah satu bentuk dari aksi nyata, tapi bukan fiksišŸ˜¢

Cerita fiksi sangat menarik untuk di baca, seolah kita bisa membaur bersama alur. Kadang serasa kisahnya seperti yang kita alami sendiri. Tidak mudah untuk membuat tulisan fiksi, butuh kemampuan dan ketelatenan. Semoga kita semua bisa menciptakan cerita fiksi apapun bentuknya. AAmiin

 

Senin, 06 Juni 2022

MENULIS ITU MUDAH

 


Di sela kesibukan mengatasi deadline yang memburu, mencoba kembali fokus menyimak pelatihan menulis ini. 06 Juni 2022, di pandu oleh Pak Dail dan narasumber Prof. Dr. Ngainun Naim pada pertemuan kesembilan. Pertemuan di buka dengan ucapan terima kasih kepada Om Jay dan kata selamat buat beliau untuk sidang  desertasi terbuka. Semoga lancar dan berkah Om. Bagi yang mau mengikuti bisa pada link berikut : https://us06web.zoom.us/j/82600706814?pwd=RzROdHpSNHVISGE0ZTY4OHNDTExKdz09.

Mari kita masuk ke materi :
MENULIS ITU MUDAH?

Persyaratan bisa mengatakan menulis itu mudah adalah :
  • Bisa membaca

Membaca sebagai KEMAMPUAN, pasti semua orang bisa.
tapi membaca sebagai KEBIASAAN, itu yang harus dibiasakan.. 

Cara membiasakan membaca 

  • Sekali membaca cukup 10-15 menit.
  • renungkan.
  • Catat jika ada di rasa penting
  • berikanlah kesimpulan setealh di renungkan 
  • kumpulan catatan itu kalau sudah terkumpul bisa menjadi modal untuk membuat resensi 

  • Praktik Menulis 

Menulis itu dunia praktik. Jika ingin menulis maka ya tulis. Segerakan menulis jika ada ide. Kenapa? Jangan berpikir tulisan kita kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada MOMENTUM. Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama akan semakin hilang.

  • Tahu Apa yang Di tulis
Maka tulislah kegiatan harian, perjalanan, pengalaman sendiri karena mudah berdsarkan apa yang kita rasakan sendiri. Mencurahkan perasaan dan emosi yang di alami

  • Nikmati Proses Menulis
Apapun kalau di nikmati akan terasa mudah

  • Ngemil 
Siapkan amunisi untuk menulis dan buat suasana senyaman mungkin.

Seperti biasa pertanyaan akan menyerbu narasumber.

P1 : Nur Jannah

Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik untuk menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya bisa jaga kesehatan juga. 

Jawab :

Baik Bu Nur Jannah. Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah capek. Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba. 

P2 : Hurrotul mardiyah

Dari 5 syarat itu. Pertanyaan saya : bagaimana Menjadikan menulis itu sebagai habit dan budaya harian?

JAwab ; 

Bu Hurrotul Mardiyah: dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa. 

Jadi intinya, nikmatilah setiap alur kehdupan yang kita jalani. Catat setiap momen yang ada. Biasakan menulisnya. 

See You Next.

WELCOME, SORONG

   

        Welcome to Sorong!. Menapaki daratan tanah Papua tepatnya Kabupaten Sorong , Bandara Deomino Equardo Oso (DEO). Bandara ini lumayan sepi dan tidak terlalu besar namun pengunjung yang datang berasal dari berbagai macam ras dunia. 

          Rombongan pertama yang datang menunggu hingga pukul 08.00 WIT. Selagi menunggu ternyata jemputan dari Dinas Pendidikan sudah datang , langsung konfirmasi apakah peserta sudah lengkap semuanya. Ternyata terjadi kesalahpahaman antara pihak Kampus dengan Dinas Pendidikan, konfirmasi keberangkatan dari UNP terlambat. Awalnya dikabari bahwa tanggal 17 Agustus namun peserta belum datang juga. Setealh di Tanya oleh Kabid Mutu Pendidikan, barulah di beri tahu keberangkatan tanggal 21 tapi pendamping dari pihak kampus juga tidak update keberangkatan sudah sampai dimana. Alhasil orang dari dinas pun kecewa dan lama menunggu.

        Waktupun berlalu, semua anggota sudah lengkap. Oleh utusan dinas kami langsung dibawa ke tempat penyambutan. Semua barang bawaan di angkat ke mobil, ternyata ada tas yang kurang rupanya tertinggal di Jakarta. Untung ciri-ciri tasnya mudah di kenali sehingga dapat dengan mudah dicari. Besoknya tas itupun bisa di jemput ke bandara.

Kilas balik sedikit ya ke peristiwa selam menunggu kloter kedua sampai di bandara DEO. Tidur dan melantai adalah cara istirahat pada saat itu, banyak yang Cuma duduk nyandar sembari melihat kesibukan bandara termasuk saya. Bayangan awal yang akan dilihat di Papua adalah orang kulit hitam dan rambut keriting. Namun bayangan itu langsung pupus karena yang terpampang adalah para bule yang berlibur kesana.

Kembali ke realita.

Saat itu kami sudah naik ke mobil yang menjemput, barang sudah dimuat ke mobil khusus. Siap-siap untuk berangkat tapi terjadi sedikit ketegangan antara pihak dinas dengan kementerian. Kebetulan Bapak Menteri juga melakukan kunjungan ke Sorong dan yang menjemput Pak Menteri meminta kami para SM3T UNP untuk menyambut kehadiran beliau. Permintaan itu di tolak mentah-,mentah oleh dinas yang di wakili oleh Bapak Romanus Rasyid, “Tugas Saya kesini hanya untuk menjemput peserta SM3T , Saya tidak ada dapat tugas untuk menyambut Pak Mentri. Mereka ini tanggung jawab Saya, kalaunterjadi apa-apa Bapak mau tanggung jawab?” Jawab beliau. Setelah terjadi percakapan yang panjang barulah Pak Romanus lunak hatinya dan memberi izin.

Anyway, Welcome to Sorong, Finally, sampai ke timur Indonesia. Gratis. 




Minggu, 05 Juni 2022

SORONG, WAIT FOR ME


 KEBERANGKATAN

21 Agustus 2015 adalah langkah awal untuk menuju tempat pengabdian nun jauh di timur sana, Tanah Papua mutiara hitam di sebut orang. Barat hingga timur Indonesia, kisah yang tidak pernah terbayangkan sedikit pun dalam pikiran Ku.  Perjalanan yang sangat jauh, menantang dan tak terduga selama ini. Persiapan sudah selesai sehari sebelum keberangkatan telah pamit ke keluarga, ayah, ibu dan saudara lainnya. Tak ada air mata, tak ada kata sedih yang tampak dari luar tapi jauh di dalam hati sangat sedih. Dengan bismillah Ku awali semua perjuangan agar bahagia dan sukses di masa depan, an Ku jalani dengan ikhlas , sepenuh hati

Pukul 13.30 WIB , di Bandara Internasional Minangkabau sudah terlihat rekan seperjuangan buat tujuan Kabupaten Sorong Papua Barat. Semua diantar oleh keluarga masing – masing dan dilepas dengan rasa haru, haru karena akan berpisah satu tahun lamanya. Penerbangan menuju Jakarta pukul 16.50 WIB, mendarat pukul 18.20 WIB. Selama proses penerbangan keindahan alam Indonesia terlihat sangat menakjubkan dari pesawat. Semua hal tampak kecil, ada yang hijau dan biru. Awan – awan berjejer dengan rapi laksana lautan dan istana yang putih bersih begitu memanjakan mata yang memandang. Sejenak terkenang keluarga yang ditinggalkan, tak terasa mata terasa basah, sedih. Sungguh penerbangan yang mengesankan karean kali ini pengalaman pertama kali naik pesawat, hehe dan Taraaa langsung ke ujung Indonesia bagian timur. Pelayanan di pesawat pun menyenangkan dan dikelilingi oleh teman yang pengertian dan perhatian.

Magrib, waktu dimana pesawat mendarat di bandara Soekarno Hatta, semua turun dan langsung cek-in untuk penerbangan selanjutnya yakni Makasar. Sembari menunggu Kami istirahat dan terlebih dahulu menunaikan ibadah shalat magrib. Wajah – wajah letih pun tampak namun tak memudarkan niat yang sudah kuat sejak awal, rasa lelah letih tiada artinya lagi. Lanjut perjalanan, tengah malam waktu Indonesia tengah mendarat di Bandara Sultan Hasanudin. Bandara ini bersih, tertata rapi , susunan interiornya sungguh indah. Proses cek-in sedikit terganggu karena Kami pergi ke tempat yang bukan transit, maklum belum tahu.

Penerbangan ke Bandara DEO Sorong Kami di bagi menjadi dua kelompok karena pesawat rute Sorong ukurannya kecil sehingga tidak bisa membawa Kami sekali trip. Saya mendapat jadwal pukul 03.00 WITa dan kelompok lain pukul 05.00 WITA tanggal 22 Agustus. Jeda hingga waktu keberangkatan di manfaatkan untuk istirahat dan beberapa orang tertidur.

Bagaimana kelanjutannya?Next ya.

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ...